Blogger templates

Saturday, June 18, 2016

FAITH

Hari ini aku baru saja merenungkan hal ini, I dont know menurut kalian bagaimana.
Entah ini sesuai dengan pandangan kalian atau tidak, tetapi inilah yang Tuhan coba bukakan kepadaku.

Sebelum membahas satu daripada itu, aku ingin memastikan hal ini.
Apakah kalian tahu bahwa Firman Tuhan itu bersifat kaya?
What I mean is....Firman Tuhan memiliki banyak arti sesuai kebutuhan kita tetapi tetap pada satu kebenaran yang mutlak dan absolut. Tidak terbantahkan. Tidak tergoyahkan. Dari dulu sampai dikeabadian tidak akan pernah berubah.

Contohnya: Ketika Pendeta A berkotbah tentang satu tema, dari sekian orang, pasti ada beberapa atau berjumlah banyak yang pulang membawa pengertian yang berbeda berdasarkan apa yang sedang terjadi kepadanya. Pendeta A berbicara soal value, lalu si B, C, D, dan E membawa pulang tentang value mengenai kehidupan sehari-hari, lalu ada si F dan G yang membawa pulang pengertian tentang value dalam hubungan/relationship. Padahal, fokus si pendeta A mungkin saja tidak sedang membahas value dalam kedua sisi tersebut tapi mengenai value dalam perjalanan ikut Tuhan.

Apakah yang mereka bawa pulang salah? tidak bisa dikatakan selama apa yang mereka tangkap masih sesuai dengan kebenaran daripada Allah, sesuai dengan kehendak Allah. (Lih. Roma 12:2)


Jadi tadi yang diatas hanya pembukaan saja :D

Apa itu iman ?
Dalam Ibrani 11:1 dikatakan bahwa:
" Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat."

Pernah dengar kata-kata ini?
Yang penting itu bukan besar atau kecilnya iman kita, tapi ada atau tidaknya.
Memang pada umumnya ini agak benar, masalah pertama adalah apakah kita memiliki iman atau tidak?
Tapi iman yang kecil akan menjadi sebuah masalah.
Why????
Bukankah Tuhan berkata bahwa iman sebesar biji sesawi aja bisa mindahin gunung? (Lih. Matius 17:20)
Jadi it's not problem dong jika memiliki iman yang kecil?

Terkadang kita suka merasa bahwa semakin membaca Firman Tuhan, semakin banyak pertanyaan yang muncul, dan kita kerap kali bertanya-tanya; ini kok bertentangan dengan yang ini?
Pahami dan renungkan. Permasalahan sebenarnya adalah kita tidak pernah merenungkan secara dalam Firman-Nya, that's why kita mudah terbawa dengan ajaran ini dan ajaran itu.

Memiliki iman itu penting.
Mengapa? karena kita dibenarkan oleh iman (Lih. Galatia 3:24)

Apakah kita sudah memiliki iman? Sudah, ketika kau percaya bahwa Yesus telah lahir, seorang Mesias yang menyelamatkan hidup kita. Ketika kita percaya bahwa Yesus ada. Iman telah kau miliki. Kenapa?
Apakah kau pernah melihat Yesus didepan matamu? Pernahkah kau berjalan bersama-Nya melakukan mujizat? Tidak Pernah? Lalu mengapa kau percaya?
Karena IMAN.

Iman tidak bisa hanya sebatas percaya, tapi ia harus bertumbuh dan bertumbuh.
Karena biji sesawi pun bertumbuh untuk menjadi sesawi.

He replied, "You of little faith, why are you so afraid?" Then he got up and rebuked the winds and the waves, and it was completely calm. (Matthew 8:26)

Jesus immediately reached out and grabbed him. "You have so little faith," Jesus said. "Why did you doubt me?" (Matthew 14:31)

Berhubungan dengan ayat Ibrani 11:1 yang mengatakan iman adalah bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat; di ayat 2 Korintus 4:18 dikatakan bahwa yang tak kelihatan adalah kekal. Iman kita menyambung terhadap kekekalan karena Yesus adalah kekal. 

<Aku suka dengan kata kekal ini, karena membayangkan bagaimana aku pernah bisa hidup kekal adalah ketika aku memeluk imanku kepada-Nya. Aku berjumpa dengan-Nya di dalam ruang kekekalan. hihi >

Roma 8:25 berkata "tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun."



Iman yang benar dihadapan Tuhan akan mengalami proses pertumbuhan terus menerus, iman kita akan membuat kita menjadi lebih tekun, firman Tuhan berkata seperti itu.
Melihat kebingungan yang nampak mengenai bagaimana untuk mengusahakan iman bertumbuh, Ibrani 12 menjelaskan kuncinya, yaitu; kita harus bertekun didalam iman. 
Iman kita terhadap Tuhan terus diuji seperti sebuah bangunan yang dibangun diatas dasar yang benar, dengan bahan yang tepat, (Lih. Matius 7:24-27)
Dan pekerjaan yang kita lakukan, apa yang kita tabur, kelak akan diuji oleh api (1 Kor 3:13)

Iman kita dapat bertumbuh, dan Tuhan pun menghendaki kita untuk semakin percaya sama Dia, tapi ada harga yang harus dibayar, dibutuhkan pengorbanan demi pengorbanan untuk bertekun dalam iman, kematian atas ego kita, perasaan kita, kehendak kita. Apakah kita mau melepaskan apa yang tidak kekal demi kekekalan itu? Apakah kita mau surrender to Jesus?

Ingat, keputusan berada ditangan kita. Mau bertekun atau tidak.

With grateful heart,







No comments:

Post a Comment