Book Review
buku ini adalah buku terlama yang dikelarin bacanya olehku XD
karena sesungguhnya butuh niat dan komitmen untuk membaca sebuah buku, makanya sebelum membaca.
I sarankan untuk ciptakan komitmennya terlebih dahulu, "kalau saya sudah membaca awalnya, saya akan membaca sampai akhir".
LOL
ngebaca buku aja butuh komitmen kan?
.....
....
...
..
.
Aku gak akan tulis dengan lengkap per bab apa yang ditulis dibuku ini, kalau kayak gitu bukan review namanya, tapi I akan ambil beberapa bagian yang menurutku kalian harus tahu dan siapa tau ini akan menarik hati kalian untuk membeli buku ini, dan membacanya HAHA
Percayalah I gak buka toko buku,atau jualan buku haha. Jadi ini hanya sekedar ingin sharing aja buku-buku yang I pernah baca dan menurutku bisa bermanfaat juga buat kalian yang suka membaca :)
So.....
The end of me, ternyata buku seri lanjutan dari judul "not a fan" aku sendiri baru tau, jadi belum bc buku not a fannya :( next akan jadi list buku yang dibeli sih HAHA.
Dari judulnya aja sebenarnya udah berat sih cyinnn.. Akhir dari ke-Aku an. It means "there is no more ME". Or Bahasa kejamnya, I'm dead. Haha.
Dibuku ini, kyle idleman membawa cerita dan kisah-kisah yang sangat related sama kehidupan jaman sekarang, so buat anak muda di era ini, I rasa sangat relevan lah ya..
The end of me , banyak menjungkir balikkan cara pikir yang masih sering salah diantara kita (ga mau sendirian, jadi bilangnya kita ya XD ), Contohnya apa?
Dia ada bahas melalui firman tentang kotbah dibukit, yang kalau kita baca. Kok, berbahagianya aneh ya? Kok Yesus ngmgnya gitu ya?
Sesuatu yang buat kita di era ini, rasanya aneh kalau kita berbahagia dikondisi kita lagi berdukacita, tapi Tuhan bilang "berbahagialah" (baca : Matius 5 - Kotbah Dibukit)
Nah. Di the end of me ini di bagikan persepsinya.
Oiya, sebelum memulai membaca buku ini. I kasih tips dimana supaya kalian membaca tanpa miss sesuatu.
" Jangan membaca dengan keinginan untuk mendapatkan pengetahuan atau menambah list bacaan buku, tapi bacalah dengan hati yang ingin belajar dari sebuah buku tsb."
Karena jujur, aku banyak takes time yang agak lama buat kelarin ini, karena sembari merenungkan dan menyelidiki, bagaimana aku diposisi di cerita yang ada dibuku tsb.
Bagian yang paling aku suka dari buku ini adalah bagaimana kyle idleman, membuat kita pembacanya memahami sedikit pikiran Allah, Idenya Allah melalui "dukacita", "penderitaan", "kesesakkan", "terjepit",
hal-hal yang kita pikir itu seperti kutukan, dan mimpi buruk dulunya, kita akan bisa katakan " I count it all joy".
Saat baca buku ini pun, sebenarnya kondisiku sedang mengalami banyak tekanan dan masalah. Berasa kenapa yang terjadi seperti mimpi buruk yang bertambah buruk tiap harinya, tapi seiringnya waktu sembari bc ini, aku belajar melihat sisi lainnya,dan aku bisa katakan saat situasi demikian yang masih berlangsung, "Aku ini dikasihi, aku menghitung segala dukacitaku sebagai sukacita". Dan yang tadinya aku hanya bisa melihat langit yang gelap gulita, Perlahan mataku melihat ada banyak bintang seperti pemandangan milky way XD
Berikut sedikit cuplikan dari buku the end of me :
Berdukacita supaya berbahagia, Hal. 48-49.
........
........................
........
Dick dan Elizabeth merupakan pasangan yang berbahagia, namun tiba-tiba diketahui bahwa istrinya mendapat tamu yang tak diundang, sebuah penyakit yang akan membuat keduanya mengalami hal yang sangat sulit kedepannya,tapi yang mereka tidak tahu bahwa mereka pula akan mengenal Yesus lebih dalam dari yang mereka kenal saat itu. Mereka berdua mendengar banyak mujizat terjadi terhadap orang-orang yang berharap kepada Allah, mereka pun dengan giat berdoa,keluarga mereka berdoa, gereja mereka berdoa. Dan kalau Allah tidak mengerjakan mukjizat atas mereka, apa alasan-Nya?
Pertanyaan itu sendiri adalah sebuah bentuk penderitaan. Tapi, ada sesuatu yang lain yang harus mereka akui. Sebuah kemungkinan yang tidak pernah mereka pertimbangkan sebelumnya. Mungkin sesuatu yang tidak dikerjakan atas mereka, tetapi sesuatu yang sedang dikerjakan bagi mereka.
Betapa itu adalah pemikiran yang mengejutkan, asing dan tak terduga.
Suatu hari, Elizabeth bertanya kepada suaminya, "Apakah benar-benar harus melalui cara ini untuk Allah mengajarku bahwa jiwaku lebih berharga bagi Allah daripada tubuhku?"
Dick Bertanya kepada Allah, "Apakah ini adalah harga untuk mengajarku tentang belas kasih?"
Mereka menangkap wawasan, hikmat, dan moment AHA yang tidak pernah mereka sangka.
Mereka telah berdoa supaya terjadi perubahan disisi luar. Allah lebih peduli tentang perubahan di sisi dalam.
Saat bencana datang, kita tidak bisa melihat apa pun yang lebih besar daripada apa yang telah hilang dari kita. Tapi kebenarannya adalah, Allah lebih dari cukup untuk memenuhi ruang kosong yang ditinggalkan itu. Kita mulai melihat bahwa Allah tidak sekedar mengisi ruang yang kosong itu, tetapi juga urang-ruang kosong lain yang tidak pernah kita sadari ada sebelumnya.
.......
....
God Bless! ^^
Blogger templates
Monday, October 9, 2017
Thursday, August 10, 2017
He Will Direct Thy Paths.
January 1st - July 7th 2017
" In all your ways submit to Him, and He will make your paths
straight."
— Proverbs 3:6
It's been a long long long and long time....
Banyak hal yang terjadi, banyak masalah, banyak hal manis, banyak hal yang sedih.
and His goodness stands still, no matter what.
Yes.
No M a t t e r W h a t .
Post kali ini berkisah tentang perjalananku resign dari kantor lamaku, dan bagaimana aku mendapatkan iman untuk melangkah maju saat memutuskan untuk resign.
Aku bekerja sejak tahun 2014 dikantor ini, banyak hal yang aku pelajari di sana. Bukan hanya tentang pengalaman bekerjanya, atau pun ilmu yang ku dapat seputar perpajakkan (karena aku bekerja sebagai accounting pajak disini), bukan. Bukan hanya tentang bagaimana aku mendapatkan skill akuntansi yang lebih baik, ataupun cara membuat laporan keuangan, bukan hanya hal itu yang aku pelajari disana.
Aku percaya dimana pun kita berada, Tuhan pasti akan ajar kita sesuatu, entah di tempat lain berbeda-beda pelajarannya, atau mungkin sesuatu yang sepertinya sama tetapi berbeda level. :)
Disana aku belajar paling banyak yaitu tentang bagaimana rasanya memiliki hati seorang hamba.
Pernah mendengar kata tentang "Seorang hamba tidak memiliki hak", untuk ukuranku ini sangat sulit, mungkin juga buatmu? Bagaimana bisa aku tidak menuntut hakku saat aku diperlakukan tidak adil atau seseorang dengan sengaja menganiaya hakku??
Kalau saja aku tidak menimpali dengan kata-kata pedas,
sangat beruntung orang tsb. Tapi mengikuti kehendak
Tuhan, bukan sesuatu yang mudah untuk dipraktekkan.
Tapi bukan itu pertanyaannya. Bukan mudahkah
melakukan kehendak-Nya, tapi apakah pilihanmu
terhadap situasi yang tidak mudah ini? masih maukah
engkau melakukan kehendak-Nya??
Jika aku dapat mengucapkannya, aku akan berkata mau.
Tapi mudahkah itu? tidak. Tapi pilihanku, aku tidak akan
mudah menyerah, sekalipun aku ditemukan babak belur
dalam pertandingan ini, ya. Nyatanya aku menemukan
berkali-kali aku hancur lebur saat melakukan apa yang
dikehendaki-Nya...... Aku memutuskan bertahan lebih
lama dari yang aku rencanakan diperusahaan itu, karena
aku mau menyelesaikan pertandingan yang aku mulai.
Suatu hari di pertengahan tahun 2016, aku berdoa kepada
Dia. Aku mengajukan proposal pengunduran diriku beserta
rencanaku dan alasanku untuk resign dari perusahaan aku
bekerja. Aku berkata kepada-Nya bahwa aku akan menyelesaikan apa yang menjadi tanggung-
jawabku selama ini, aku akan resign dengan hati yang merdeka dan pergi dengan cara baik-baik
Aku akan setia deal terus menerus dengan hubunganku dengan kepala bagianku. Ya sekalipun
itu tidak mudah dan menyakitkan di awal. Aku mengajukan bulan April 2017 setelah SPT Tahunan selesai dilaporkan aku akan keluar dari sana. Lalu entah bagaimana, berjalannya waktu........ Aku
diperhadapkan pada situasi dimana aku seperti dibuka pintu dari-Nya lebih cepat dari yang aku deal dengan-Nya. Tiba-tiba terjadi hal yang membuat perusahaanku masuk dalam masa non efektif, sebenarnya aku bisa saja bertahan karena perusahaanku termasuk group. Ah! juga tiba-tiba tanggung jawabku diambil dari yang tadinya aku memegang 4 perusahaan sekaligus, 1 perusahaan yang menurutku begitu sulit laporannya di bagikan kepada rekan kerjaku (sebenarnya, karena memikirkan laporan perusahaan A inilah aku mencoba menunda hari resignku ke april). Long story short, aku mengerjakan laporan dari perusahaan-perusahaan yang tidak begitu sulit casenya. Lalu aku mencoba memasukkan data pribadiku ke perusahaan-perusahaan, aku berdoa untuk meminta petunjukkNya.
Akhirnya pertengahan januari aku resign dari kantorku.
Tapi semua tidak selesai disana. Saat aku masuk ke kantor
baru. Hari pertama aku masuk, sindrom takut tidak dapat
beradaptasiku timbul dan membuat aku seminggu pertama
selalu ke trigger untuk resign dari kantor baruku. HAHAHA
Tiap hari aku datang ke kantor, aku selalu memikirkan mau melamar
lagi ditempat lain, tapi aku tidak langsung melakukannya, aku tau situasiku.
Sebelum aku bertindak, aku mencoba memastikan apa motivku untuk resign
kali ini. Setelah mempertanyakan hal itu, aku menunda untuk resign dan
memutuskan untuk tetap stay, memberi yang terbaik dikantor tsb.
Lucunya, pembinaku tau aku sudah bekerja dikantor baru, tapi dia
suka masih memberikanku info lowongan kerja :D Pertanda apa
ya Tuhannnnnnnnnnnnnnnn. Lol
Berjalan sampai di awal juli, terbesitlah pikiran untuk resign. Kali ini aku cek kembali motivasi hatiku. Kenapa aku selalu memastikan motivku untuk resign? karena aku tidak mau sampai aku salah langkah.
Awal masuk dikantor baruku ini, aku sempat ragu dan takut, sampai-sampai selftalk ku selalu muncul begini; Bener gak ya ini sesuai dengan rencana Tuhan? Bagaimana kalau aku hanya gegabah mengambil tindakan? Bagaimana kalau aku ternyata salah masuk kesini? Lalallallalallalalallalla....
"Takut salah langkah" membuat aku kehilangan sukacitaku berminggu-minggu..
Ya, tapi aku masih bersyukur bahwa Tuhan masih bicara kepadaku saat itu. Ketika aku takut dan mulai mengeluarkan selftalk, Tuhan bertanya kepadaku; apakah kamu orang benar?
Spontan aku berkata, YA Tuhan ! tentu, karena aku sudah dibenarkan, aku orang benar.
Tuhan : Lalu kenapa kamu masih takut ? tidak ingatkah perkataan-Ku bahwa Tuhan memperhatikan langkah orang benar? jalan orang benar akan terjaga.
Saat Tuhan mengatakan hal itu, hilang sudah keraguan dan pertanyaanku. Aku terus ingat perkataan itu sekali-kali jika selftalk rasa takutku muncul. Aku perkatakan kepada jiwaku, bahwa aku orang benar, langkahku sudah ditetapkan-Nya.
" The step of a [ good and righteous] man are directed and established by the Lord, and He delights in his way [and blesses his path]. " —Psalm 37:23 amp
Dan ketika sekarang aku resign dari kantor baruku tsb, aku deal dengan hatiku dan pertanggung jawabkan segala keputusanku kepada Tuhan. Tuhan memang tidak kenal lelah membentuk hatiku, juga kamu. Karena aku mengalami saat-saat dimana aku merasa tidak qualified untuk interview disuatu tempat, tapi aku tau aku tidak bisa seperti ini terus ( kabur dari hal-hal yang aku takutkan). Hanya langkah iman yang bisa aku ambil saat itu. Seminggu penuh aku bergulat dari rasa takutku, pas pula bahan saat teduhku tentang facing the giants. HAHA. Aku mencari-cari power statement, aku confess firman, aku berdoa menyampaikan rasa takutku kepada-Nya.... Setidaknya, saat aku merasa takut, aku tidak tinggal diam tapi aku belajar untuk embrace itu. Dari moment ini aku menemukan kebenaran yang baru, yang Tuhan ajar kepadaku.
" Terkadang, Tuhan ijinkan kita mengalami atau menghadapi hal yang kita takuti agar kita dapat menyadari bahwa —tidak ada alasan untuk kita takut dengan hal tersebut, dan untuk melihat apa yang Tuhan pandang mengenai apa yang kita takuti tersebut."Saat aku mencoba embrace semuanya....aku maju dengan mantap dan penuh iman, aku hadapi apa yang aku takutkan itu, aku hajar semua perkataan-perkataan yang ditebarkan sijahat yang mengatakan aku tidak mampu dan tidak qualified...
Saat itu juga aku seperti mendengar Tuhan berbisik didalam hatiku.
"See, Aku bilang apa :) kamu gak perlu takut sama hal itu. Gak semenakutkan itu kan nyatanya."
Sama seperti ketika Yesus berkata kepadaku saat itu, dengarkan Ia mengatakannya juga kepadamu.
" D O N ' T B E A F R A I D"
Tuesday, April 25, 2017
A love Letter
Judul blog kali ini terinspirasi salah satunya karena kotbah seorang penatua di gerejaku, sejujurnya aku sangat senang sekali mendengarkan kotbah beliau >.< bukan karena apa2.. tapi entah, sejak pertama kali dalam suatu camp beliau membagikan firman, sejak itu aku menantikan mendengar dia kotbah lagi. haha. Bukan karena penampilan, tapi ada sesuatu yang didalam yang membuatku terbakar semangatnya.
Sebenarnya, beliau lagi sharing soal Jesus Culture,
Tapi....
Ada bagian saat beliau mengambil sebuah perumpamaan mengenai surat cinta dari seorang kekasih kepada pasangannya. (ini yang mau aku bahas disini)
Bayangkanlah.
Seorang yang sangat mencintaimu dan juga engkau sebaliknya begitu, menulis sebuah surat cinta untukmu. Pasti, ketika kamu membuka surat tersebut dan membacanya, kamu tidak akan membacanya dengan cepat-cepat tapi perlahan demi perlahan, sampai seakan kamu dapat begitu hafal apa isi surat tersebut, dan juga pasti kamu akan membacanya berulang-ulang kali, mungkin sehari 3x untuk surat yang sama? :) Dan pastinya, tidak mungkin kamu membuang surat tersebut.
Berbeda, jika surat yang kamu terima adalah surat ancaman. :P
Surat cinta yang dimaksudkan ini adalah,
Holy Bible, Alkitab, Kitab Suci.
Mungkin ini perkataan yang klasik, tapi ini adalah hal yang benar adanya,
Sering kali kita menyanyikan bahwa kita mengasihi Dia, kita berterima kasih kepada Dia, kita ingin mengenal Dia, kita mau jadi bejana Dia,atau kita mau mengasihi Dia.
Tapi kita tidak pernah mengambil langkah nyata yang pasti untuk menjadikan apa yang kita nyanyikan terjadi dalam hidup kita.
Suatu hari, saat aku kelas 2/3 Smp , aku melihat sebuah video yang diputar mengenai bangsa di luar sana yang mempertaruhkan nyawanya demi mendapatkan kitab suci di kotanya.
Dan sejak itu, aku merasa bahwa betapa jahatnya jika aku menyia-nyiakan kesempatan aku untuk membaca isi surat ini, padahal orang diluar sana yang tidak bebas untuk membaca ini saja rela mempertaruhkan nyawanya hanya untuk membaca surat ini.
Mungkin awal pertama membaca dari kitab awal begitu berat, tapi jika kita benar-benar mengasihi Dia, segala sesuatunya akan menjadi lebih mudah.
Mari kita lihat dulu sebuah video,
Jika setelah melihat video ini, teman-teman sekalian mulai tertarik untuk membaca atau mau lebih mengenal siapa Dia, tapi kesulitan untuk menemukan motivasi atau panggilan dalam diri kalian/dorongan untuk membacanya sekalian, Boleh memberikan info pribadi kalian, Aku tidak akan memberikan doktrin tentang pengetahuan, tapi aku akan mendorong dengan memberikan dukungan dan semangat, juga doa untuk tiap kalian ^^
Akan sangat menyenangkan jika bisa membantu kalian,
Isi formnya disini
Saturday, April 22, 2017
Gentle and Humble
Judul dari post ini terinspirasi dari kisah Ahab, raja Israel ke-8 yang pada zaman itu Israel dan Yehuda terpecah sejak setelah sepeninggalnya Salomo, karena Salomo tidak berpegang teguh pada apa yang Tuhan perintahkan dan tidak hidup benar dihadapan Tuhan, tidak seperti Daud ayahnya.
Ahab.
Dia dikenal sebagai raja yang melakukan hal yang jahat dan lebih jahat daripada raja-raja sebelum dia. Bahkan alkitab mencatat; "Seakan-akan belum cukup ia hidup dalam dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, maka ia mengambil pula izebel, anak Etbaal, raja orang Sidon, menjadi isterinya, sehingga ia pergi beribadah kepada Baal dan sujud menyembah kepadanya." (baca : 1 Raja-Raja 16)
Ahab, secara terang-terangan bukan hanya mendirikan kuil Baal untuk dirinya sendiri tapi ia juga mengajak segenap rakyatnya ikut menyimpang daripada Tuhan dan bahkan, Ia mengambil seorang isteri yang tidak takut akan Tuhan, malah semakin menyesatkannya.
Izebel, menjadi isteri yang mengontrol dan menyesatkan kehidupan Ahab.
Kita bisa lihat bagaimana Izebel mengancam Elia akan membunuhnya, dan bagaimana Izebel menyelesaikan perkara kebun anggur Nabot dengan merampas dan membunuh Nabot.
Dari semua dosa yang dilakukan oleh Ahab dan Izebel, akhirnya Tuhan berbicara melalui perantaraan nabi Elia, mengenai hukuman apa yang akan didapatnya. (baca: 1 Raja-raja 21) Namun...
"Segera sesudah Ahab mendengar perkataan itu, ia mengoyakkan pakaiannya, mengenakan kain kabung pada tubuhnya dan berpuasa. Bahkan ia tidur dengan memakai kain kabung, dan berjalan dengan langkah lamban. Lalu datanglah firman Tuhan kepada Elia, orang Tisbe itu: "Sudahkah kau lihat, bahwa Ahab merendahkan diri di hadapan-Ku? Oleh karena ia telah merendahkan diri di hadapan-Ku, maka aku tidak akan mendatangkan malapetaka dalam zamannya; barulah dalam zaman anaknya Aku akan mendatangkan malapetaka atas keluarganya."
What?! Kesalahan dan dosa Ahab itu tidak terhitung banyaknya, bahkan ia telah sangat menyakiti hati Tuhan, tapi ketika Tuhan lihat Ahab merendahkan diri dihadapan-Nya, seketika Tuhan tersentuh dan men-delay hukumannya atas Ahab.
Dan jika kita membaca kisah mengenai Israel yang juga melakukan dosa dan dikecam Tuhan akan dihukum seberat-beratnya, namun akhirnya bangsa Israel merendahkan diri dihadapan Tuhan, dan Tuhan mengurungkan hukuman-Nya......ketahuilah, ini bukan kali pertama Tuhan tergerak ketika melihat umat-Nya yg berdosa, namun ketika ditegur, mau merendahkan diri dihadapan Tuhan.
Pernah baca kisah Yunus?
Bagaimana penduduk kota Niniwe hendak dihukum, namun setelah ditegur Tuhan, mereka akhirnya bertobat dan merendahkan diri juga dihadapan Tuhan.
Dan akhirnya Tuhan tidak jadi menghukum mereka.
Dari beberapa kisah ini,
Aku menemukan, bahwa Tuhan sangat mengasihi dan mencari orang yang rendah hati, orang yang merendahkan dirinya dihadapan Tuhan.
That's why,
Yesus pun bilang ke kita; pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Kenapa Yesus tidak berkata, belajarlah kepada-Ku karena aku taat, dan takut akan Allah? namun Ia menyebut dua kriteria ini; lemah lembut dan rendah hati.
Jika kita memperhatikan dengan saksama,
Yesus datang kedunia, bukan hanya untuk mati bagi kita, tapi Dia juga datang untuk mengajar kita apakah yang dicari Bapa dari umat-Nya, dan untuk menyatakan apa yang tadinya tersembunyi kepada murid-muridNya.
Kenapa lemah lembut?
- Orang yang lemah lembut akan memiliki bumi (Matius 5:5)
- Agar dapat menerima firman dan menanamnya didalam hati kita (Yakobus 1:21)
- Dapat dengan sabar menuntun orang yang suka melawan. ( Galatia 6:1)
- Dapat meredakan kegeraman (Amsal 15:1)
Kenapa rendah hati ?
- Mendatangkan kehormatan (Amsal 18:12 dll)
- Hikmat ada (Amsal 11:2)
- Tuhan ada bersama-sama dengan orang yang demikian. (Yesaya 57:15)
- Belas kasihan Allah ada. (1 Petrus 5:5)
- Dapat melunakkan hati Tuhan (2 Taw 33:12)
Aku secara pribadi pun pasti pernah mengalami, titik dimana aku begitu menyakiti hati Tuhan, dan apa yang aku lakukan mendatangkan hukuman. Namun, ketika aku ditegur oleh-Nya aku tahu bahwa yang dapat aku lakukan cuman hal ini; merendahkan diriku dihadapan-Nya menyadari bahwa aku membutuhkan pengampunan dari-Nya.
Dan moment setelah aku merendahkan diri dihadapan-Nya, aku merasa ada ketenangan dibatinku dan aku merasa lebih kuat untuk melangkah meninggalkan kesalahanku.
Kenapa Dia begitu suka dengan orang yang rendah hati? karena ketika kita rendah hati kita menyadari bahwa kita bukan apa-apa, dan Tuhanlah yang lebih diatas dari semuanya, dan kita lebih mudah menerima teguran yang mendidik dari-Nya, karena orang yang tinggi hati selalu merasa bahwa dirinya lebih benar dari siapapun dan tidak memerlukan koreksi dari siapapun.
Masihkah kita mau merendahkan hati kita dihadapan-Nya?
"Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi." (Amsal 28:13)
"Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan." (Amsal 18;12)
God bless!
Thursday, April 20, 2017
What the father of lies weakness and strength?
Waktu 4 Januari lalu, ketika aku membaca firman Tuhan, aku menemukan ini;
Perihal identitas, ini adalah sebuah senjata si Iblis, father of lies untuk menyerang kita, namun ini juga dapat menjadi senjata untuk melawan dia.
Kenapa?
"Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia;laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: " beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut, dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.""
Di dalam identitas, terdapat kekuatan, kemampuan, dan tugas.
Misalnya; Seorang pilot memiliki kartu id sebagai pilot, ia memiliki kekuatan dan kemampuan yaitu mampu menerbangkan pesawat, mengerti setiap rule dalam penerbangan dan ia memiliki tugas untuk mengantarkan penumpang ke tempat yang dituju dengan selamat dan aman.
di kitab Matius 4:1-11
Menceritakan bagaimana Yesus (pun) dicobai oleh iblis.
Aku yakin kisah ini ditulis bukan hanya untuk menambah halaman dalam kitab Matius, tapi ada sesuatu yang ingin dibagikan,sesuatu yang lebih dalam dari apa yang dikisahkan.
Hal yang aku temukan itu adalah,
1. Iblis pertama kali menyerang Yesus melalui identitas.
" Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
2. Yesus mengerti benar identitasNya sebagai Anak Allah tidak terbantahkan sekalipun orang mengatakan Ia bukan Anak Allah, atau orang lain mempertanyakannya, jadi akhirnya Yesus tidak jatuh dalam pencobaan, atau pun tidak tersinggung untuk menyatakan kemampuanNya.
Kita sering mendengar, bahkan melihat bahwa orang sekitar kita dan mungkin juga diri kita sendiri bergumul tentang identitas yang juga keberhargaan kita.
Hal ini pun, karena Iblis terus menyerang kita melalui hal ini, Identitas.
Mungkin kita sering mendengar bisikan-bisikan seperti ini?
" Ah, kamu mah bukan apa-apa, cuman loser"
" kamu tuh cuman sampah"
" kamu tidak mungkin bisa melakukannya"
" tidak akan ada yang mau menerima kamu!"
" kamu tuh ga bisa apa-apa"
"kamu tuh gak berharga"
dsbnya
Ini adalah perkataan-perkataan dusta yang sering di ucapkan si Iblis di telinga kita, saat itulah kita diberikan pilihan, mempercayai dusta yang dikatakannya, atau lebih percaya sama perkataan Tuhan mengenai diri kita.
Kebenarannya: Setelah Yesus mati dikayu salib, sejak itulah kita resmi di adopsi oleh Bapa sebagai anak-Nya. Identitas kita yang benar adalah anak Allah.
Identitas kita adalah anak Allah, sebagai anak Allah, Allah sejak dari masa penciptaan sudah menjelaskan apa tujuan kita diciptakan, yaitu; untuk memenuhi bumi dan menaklukkan itu.
Pertanyaannya, Apa yang kita taklukkan?
Sejak sebelum manusia diciptakan, sesungguhnya bumi ini telah dikuasai oleh si penguasa di udara, si jahat itu sendiri... that's why jika kita membaca kitab Kejadian 1 di ayat yang ke2 bahwa bumi gelap gulita. makanya kita harus menaklukkan bumi.
Kesimpulannya, kita bukanlah budak tapi kita diberikan kuasa oleh Allah utk memerintah bersama-sama dengan Dia, namun kenyataan pahitnya kita sering termakan oleh tipu muslihat oleh si Iblis yang membuat kita sering lupa siapa kita dan mempertanyakan keberhargaan kita.
Guys!
Kita diciptakan serupa dan segambar Pribadi yang kekal ini,Allah! jangan mau ditipu oleh si Iblis dengan di samakan dengan sesuatu yang fana dan sementara ( achievement, appearance, etc)!
Saat kita mengenal siapa diri kita dihadapan Allah dan be confident about it, just like Jesus did.
Kita akan terus dapat hidup merdeka dari segala tipu sijahat, dan itulah yang sedang ditawarkan Yesus bagi kita.
Gak perlu pusing kenapa si iblis kerjaannya ganggu kita dan nipu kita terus, karena memang itulah tugasnya dia sejak awal.
Pilih kehidupan!
Maukah engkau merdeka dari segala belenggu?
Kenali identitasmu!
Saturday, April 15, 2017
First Miracle At Cana
15-04-2017
10:39
Morning guys, entah kalian yang membaca dan membuka blog ini pada siang atau malam.
Judul pertama setelah sekian lama aku tidak menulis lagi dalam blogku, terinspirasi dari perenungan dan percakapan dengan salah seorang teman kantorku.
FIRST MIRACLE AT CANA
Baru saja semalam, ketika sehabis pulang dari Ibadah Jumat Agung, dan kelar berbincang, aku terbiasa chat dengan temanku ini di instagram...
Berawal dari candaan, sampai ke hal serius.. berawal dari bicara soal pasangan dan jodoh-jodohan, kami terbawa ke percakapan tentang pernikahan..
Dari cerita temanku ini, aku menangkap ada ketakutan didalam dirinya mengenai pernikahan.
Luar biasa, dia dpt berpikir sejauh itu, cukup mengagumkan untuk seorang wanita pada usia demikian, yang memikirkan dengan matang mengenai ujung suatu hubungan yaitu-pernikahan.
Dari yang dia ceritakan mengenai ketakutannya, aku menemukan inilah yang sedang terjadi pada sekitar kita yang sudah menikah:
1. Banyak orang yang sudah menikah, entah itu pria atau wanita, terkadang ditemukan masih flirting dengan orang lain baik di tempat kerja atau lingkungan lainnya.
2. Banyak orang yang sudah menikah, malah menjelekkan pasangannya sendiri didepan orang lain.
3. Banyak orang menikah gagal memanage konflik yang terjadi, akhirnya terjadi kekerasan verbal ataupun non verbal dalam rumah tangga.
4. Banyak orang menikah masih menganggap ego masing-masing lebih diatas segalanya, berujung penuntutan tiada habis.
5. Banyak orang yang menikah menemukan dirinya ternyata salah pilih, berujung ketidak puasan, dan mungkin inilah salah satu penyebab orang mudah selingkuh.
6. Banyak orang yang menikah, mencoba merubah pasangannya sesuai dengan ekspetasinya, tapi tidak mau bercermin lebih dulu.
Ini bukan sinetron yang temanku perhatikan,bukan juga sebuah drama film, tapi ini kenyataan yang benar-benar terjadi disekitarnya.
Aku kerap menemukan, orang yang takut masuk dalam kehidupan pernikahan karena melihat hubungan pernikahan keluarganya yg berantakan, atau kehidupan pernikahan orang sekitarnya.
Benar kalau ada statement yang berkata, siapa pasanganmu nanti menentukan apakah pernikahan mu berujung seperti surga atau neraka.
Aku tidak menentang orang yang memilih untuk menikah muda, atau menjudge pilihan setiap orang, tapi ini pun menjadi suatu intopeksi tersendiri bagiku bahwa pernikahan itu bagian hidup yang penting, bukan hanya bagi setiap kita tapi juga bagi Tuhan.
Yohanes 2:1-11 mencatat bahwa mujizat pertama yang Yesus lakukan adalah pernikahan di Kana.
Dan sesungguhnya, saat itu belumlah waktunya untuk Yesus melakukan mujizat, namun karena pernikahan adalah sesuatu yang berharga, Yesus mau melakukan mujizat di Kana.
Yesus menyelamatkan sebuah pernikahan, ada mujizat pertama dinyatakan di sebuah pernikahan.
Karena pernikahan merupakan bagian terpenting buat manusia dan juga buat Tuhan.
Jika kamu yang membaca blog ini, dan kebetulan anda single atau sedang dalam pertimbangan untuk memulai hubungan dengan seseorang,
pertama, libatkanlah Dia dalam hubunganmu, percayakan padaNya, bagi Dia hubungan pernikahan begitu penting, sebab itu menentukan bagaimana kehidupanmu didunia apakah akan seperti surga ataupun neraka, ini bicara partner for life..
Jika kamu berpacaran hanya karena malu diledek temanmu, sebaiknya jangan lakukan itu lagi, Lepaskan dirimu dari kemungkinan masa depan pernikahan yang hancur.
Pikirkan generasi sesudahmu,
Apakah kamu mau membiarkan begitu saja,
Anakmu memiliki kehidupan keluarga yang retak? memiliki ibu/ayah yang tidak mampu mendidik/mengajarnya?
Apakah kamu seorang yang broken home? bukankah begitu sakit, hidup dalam keluarga yang retak?
Jangan biarkan generasimu hancur karena pernikahan yang salah, dimulai dari bagaimana,siapa pasanganmu saat ini.
Untuk kamu yang sudah menikah, dan mungkin kehidupan pernikahanmu diujung tanduk atau retak.
Berdoalah supaya Tuhan melakukan pula mujizat untuk menyelamatkan pernikahanmu,
karena pernikahan adalah tiket satu kali jalan, theres no way back.
Untuk kamu yang takut masuk dalam dunia pernikahan, kuatkanlah hatimu! mendekatlah kepada Tuhan dan rendahkan hatimu untuk mau dibentuk, tidak ada orang yang sempurna, ataupun pernikahan yang sempurna, tapi ada pernikahan yang penuh kasih karunia! Sebelum menemukan orang yang tepat, jadilah orang yang tepat lebih dahulu..Supaya dengan demikian pernikahanmu mencerminkan kasih Allah :)
Shalom!
10:39
Morning guys, entah kalian yang membaca dan membuka blog ini pada siang atau malam.
Judul pertama setelah sekian lama aku tidak menulis lagi dalam blogku, terinspirasi dari perenungan dan percakapan dengan salah seorang teman kantorku.
FIRST MIRACLE AT CANA
Baru saja semalam, ketika sehabis pulang dari Ibadah Jumat Agung, dan kelar berbincang, aku terbiasa chat dengan temanku ini di instagram...
Berawal dari candaan, sampai ke hal serius.. berawal dari bicara soal pasangan dan jodoh-jodohan, kami terbawa ke percakapan tentang pernikahan..
Dari cerita temanku ini, aku menangkap ada ketakutan didalam dirinya mengenai pernikahan.
Luar biasa, dia dpt berpikir sejauh itu, cukup mengagumkan untuk seorang wanita pada usia demikian, yang memikirkan dengan matang mengenai ujung suatu hubungan yaitu-pernikahan.
Dari yang dia ceritakan mengenai ketakutannya, aku menemukan inilah yang sedang terjadi pada sekitar kita yang sudah menikah:
1. Banyak orang yang sudah menikah, entah itu pria atau wanita, terkadang ditemukan masih flirting dengan orang lain baik di tempat kerja atau lingkungan lainnya.
2. Banyak orang yang sudah menikah, malah menjelekkan pasangannya sendiri didepan orang lain.
3. Banyak orang menikah gagal memanage konflik yang terjadi, akhirnya terjadi kekerasan verbal ataupun non verbal dalam rumah tangga.
4. Banyak orang menikah masih menganggap ego masing-masing lebih diatas segalanya, berujung penuntutan tiada habis.
5. Banyak orang yang menikah menemukan dirinya ternyata salah pilih, berujung ketidak puasan, dan mungkin inilah salah satu penyebab orang mudah selingkuh.
6. Banyak orang yang menikah, mencoba merubah pasangannya sesuai dengan ekspetasinya, tapi tidak mau bercermin lebih dulu.
Ini bukan sinetron yang temanku perhatikan,bukan juga sebuah drama film, tapi ini kenyataan yang benar-benar terjadi disekitarnya.
Aku kerap menemukan, orang yang takut masuk dalam kehidupan pernikahan karena melihat hubungan pernikahan keluarganya yg berantakan, atau kehidupan pernikahan orang sekitarnya.
Benar kalau ada statement yang berkata, siapa pasanganmu nanti menentukan apakah pernikahan mu berujung seperti surga atau neraka.
Aku tidak menentang orang yang memilih untuk menikah muda, atau menjudge pilihan setiap orang, tapi ini pun menjadi suatu intopeksi tersendiri bagiku bahwa pernikahan itu bagian hidup yang penting, bukan hanya bagi setiap kita tapi juga bagi Tuhan.
First Miracle at Cana |
Dan sesungguhnya, saat itu belumlah waktunya untuk Yesus melakukan mujizat, namun karena pernikahan adalah sesuatu yang berharga, Yesus mau melakukan mujizat di Kana.
Yesus menyelamatkan sebuah pernikahan, ada mujizat pertama dinyatakan di sebuah pernikahan.
Karena pernikahan merupakan bagian terpenting buat manusia dan juga buat Tuhan.
Jika kamu yang membaca blog ini, dan kebetulan anda single atau sedang dalam pertimbangan untuk memulai hubungan dengan seseorang,
pertama, libatkanlah Dia dalam hubunganmu, percayakan padaNya, bagi Dia hubungan pernikahan begitu penting, sebab itu menentukan bagaimana kehidupanmu didunia apakah akan seperti surga ataupun neraka, ini bicara partner for life..
Jika kamu berpacaran hanya karena malu diledek temanmu, sebaiknya jangan lakukan itu lagi, Lepaskan dirimu dari kemungkinan masa depan pernikahan yang hancur.
Pikirkan generasi sesudahmu,
Apakah kamu mau membiarkan begitu saja,
Anakmu memiliki kehidupan keluarga yang retak? memiliki ibu/ayah yang tidak mampu mendidik/mengajarnya?
Apakah kamu seorang yang broken home? bukankah begitu sakit, hidup dalam keluarga yang retak?
Jangan biarkan generasimu hancur karena pernikahan yang salah, dimulai dari bagaimana,siapa pasanganmu saat ini.
Untuk kamu yang sudah menikah, dan mungkin kehidupan pernikahanmu diujung tanduk atau retak.
Berdoalah supaya Tuhan melakukan pula mujizat untuk menyelamatkan pernikahanmu,
karena pernikahan adalah tiket satu kali jalan, theres no way back.
Untuk kamu yang takut masuk dalam dunia pernikahan, kuatkanlah hatimu! mendekatlah kepada Tuhan dan rendahkan hatimu untuk mau dibentuk, tidak ada orang yang sempurna, ataupun pernikahan yang sempurna, tapi ada pernikahan yang penuh kasih karunia! Sebelum menemukan orang yang tepat, jadilah orang yang tepat lebih dahulu..Supaya dengan demikian pernikahanmu mencerminkan kasih Allah :)
Shalom!
Friday, February 24, 2017
SAMPAI KAPAN?
Hanya sebuah selftalk yang sering muncul,
Yang juga membantuku untuk terus didalam track yang benar...
SAMPAI KAPAN?
Disaat aku dipercayakan untuk tampil sharing didepan, aku tau aku sangat malu dan tidak berani untuk melakukannya......
Tapi aku katakan pada diriku, Sampai kapan aku mau terus bersembunyi dalam cangkangku?
Disaat aku tenggelam dalam kegalauan dan rasanya enggan untuk beranjak dari duka itu...
Tapi aku katakan pada diriku, Sampai kapan aku membiarkan diriku tenggelam didalam duka?
Disaat aku tersakiti dan rasanya lelah untuk mengampuni, dan rasanya aku tidak mau mengampuni lagi.........
Tapi aku katakan pada diriku, Sampai kapan aku hidup dalam dengki yang memahitkan hidupku?
Disaat aku terluka dan ingin terus membalas kembali dengan luka terhadap orang yang melukaiku....
Tapi aku katakan pada diriku, Sampai kapan hidup dalam siklus kebodohan seperti ini?
Disaat aku merasa apa pun yang kukerjakan hanyalah kegagalan dan kesia-siaan....
Tapi aku katakan pada diriku, Sampai kapan aku hidup dalam gelapnya rasa kecewa?
Disaat seseorang berbicara buruk dibelakangku, dan hatiku pilu tidak menerimanya...
Tapi aku katakan pada diriku, Sampai kapan aku terus peduli dengan opini orang lain tentang diriku?
Disaat hatiku bangga akan pembenaran-pembenaran yang kudengar atas segala lakuku....
Tapi aku katakan pada diriku, Sampai kapan aku hanya membiarkan telingaku mendengar pujian bukan teguran?
Disaat aku mengharap-harap kembali apa yang telah kuberikan bagi orang lain....
Tapi aku katakan pada diriku, Sampai kapan aku terus membiarkan pamrih menginjak ketulusan?
Sampai kapan aku mau terus hidup didalam hidup yang remeh dan dangkal?
Sampai kapan pikiranku terus tersita pada cara pikir didalam kotak dunia ini?
Sampai kapan aku membiarkan hatiku pahit dan mudah mendengki?
Sampai kapan aku menolak untuk bangkit dan dipulihkan?
Sampai kapan aku menikmati sakitnya luka ini?
SAMPAI KAPAN?
Karena aku percaya, bahwa segala sesuatu ada masanya, aku pun harus tau, kapan aku harus bangkit, kapan aku boleh berduka, kapan aku harus tersenyum, kapan aku boleh menangis...
Segala sesuatu ada masanya..
Yang juga membantuku untuk terus didalam track yang benar...
SAMPAI KAPAN?
Disaat aku dipercayakan untuk tampil sharing didepan, aku tau aku sangat malu dan tidak berani untuk melakukannya......
Tapi aku katakan pada diriku, Sampai kapan aku mau terus bersembunyi dalam cangkangku?
Disaat aku tenggelam dalam kegalauan dan rasanya enggan untuk beranjak dari duka itu...
Tapi aku katakan pada diriku, Sampai kapan aku membiarkan diriku tenggelam didalam duka?
Disaat aku tersakiti dan rasanya lelah untuk mengampuni, dan rasanya aku tidak mau mengampuni lagi.........
Tapi aku katakan pada diriku, Sampai kapan aku hidup dalam dengki yang memahitkan hidupku?
Disaat aku terluka dan ingin terus membalas kembali dengan luka terhadap orang yang melukaiku....
Tapi aku katakan pada diriku, Sampai kapan hidup dalam siklus kebodohan seperti ini?
Disaat aku merasa apa pun yang kukerjakan hanyalah kegagalan dan kesia-siaan....
Tapi aku katakan pada diriku, Sampai kapan aku hidup dalam gelapnya rasa kecewa?
Disaat seseorang berbicara buruk dibelakangku, dan hatiku pilu tidak menerimanya...
Tapi aku katakan pada diriku, Sampai kapan aku terus peduli dengan opini orang lain tentang diriku?
Disaat hatiku bangga akan pembenaran-pembenaran yang kudengar atas segala lakuku....
Tapi aku katakan pada diriku, Sampai kapan aku hanya membiarkan telingaku mendengar pujian bukan teguran?
Disaat aku mengharap-harap kembali apa yang telah kuberikan bagi orang lain....
Tapi aku katakan pada diriku, Sampai kapan aku terus membiarkan pamrih menginjak ketulusan?
Sampai kapan aku mau terus hidup didalam hidup yang remeh dan dangkal?
Sampai kapan pikiranku terus tersita pada cara pikir didalam kotak dunia ini?
Sampai kapan aku membiarkan hatiku pahit dan mudah mendengki?
Sampai kapan aku menolak untuk bangkit dan dipulihkan?
Sampai kapan aku menikmati sakitnya luka ini?
SAMPAI KAPAN?
Karena aku percaya, bahwa segala sesuatu ada masanya, aku pun harus tau, kapan aku harus bangkit, kapan aku boleh berduka, kapan aku harus tersenyum, kapan aku boleh menangis...
Segala sesuatu ada masanya..
Monday, January 30, 2017
There is no more; Condemnation
It's 12.06 AM
January 30th, 2017
Post ini diketik dikala pikiran akan perjuangan di masa yang lalu terbesit kembali, yang dipicu oleh sebuah perbincangan dalam kelompok kecil kemarin malam.
Title post ini pun seharusnya sudah dapat menggambarkan apa yang mau aku ceritakan. Ya, Mengenai Hukuman.
Orang Kristen pada umumnya harusnya mengetahui bahwa hakim kita hanya satu,yaitu Tuhan.
Kita tidak dapat menghakimi atau menghukum orang atas kesalahan yang orang lain perbuat.
Tapi, terkadang....permasalahannya bukan kita menghukum orang lain atau menghakimi orang lain, tapi kita seringkali tanpa sadar menemukan, diri kita sendiri menghakimi dan menghukum diri sendiri.
Tahun 2012 aku bertobat, bukanlah hal yang mudah sama sekali untuk lepas dari jerat masa lalu dan penyesalannya.
Sejak tahun 2012 sampai akhirnya 2015 akhir.
Aku bergumul dalam rasa tertuduhku......
Ya,kerap kali setiap aku mengalami kegagalan, entah itu dalam perkuliahanku,pelayananku, pekerjaan, keluarga, aku kerap menghukum diriku dengan begitu berat..
Sampai suatu waktu di tahun 2014 aku menyadari bahwa aku, hidup dalam ketertuduhanku....dan tanpa sadar, aku menjadikan diriku sebagai Tuhan atas diriku.
Kita tahu bahwa, kita tidak akan pernah bisa menjadi Tuhan.
Inilah kenapa, kita tidak akan pernah bisa dengan benar menghukum diri kita untuk jera dari membuat kesalahan atau lepas dari kegagalan...
3 Tahun.....
Hidup dalam penyesalan, ketertuduhan.
Tuhan berkali-kali menegurku dan memintaku untuk melepaskan diriku dari jerat yang aku kenakan kepada diriku sendiri ini, namun aku tidak mendengar bahkan tidak sadar.
Saat itu, aku ingat sekali, betapa beratnya hati dan jiwaku tiap aku melakukan kesalahan dan mengalami kegagalan..
Aku sering men-push diriku sendiri untuk menjadi diri yg lebih baik dari ini...kelihatan baik, tapi ternyata yang baik memang tidak selalu benar.
Memang benar, jika....
Bagaimana kita memandang diri kita, begitu pula yang akan kita lakukan terhadap diri kita sendiri, dan orang lain akan mengikuti.
Beberapa tahun yang lalu, aku salah mengukur diriku sendiri, yaitu mengenakan ukuran manusia, bukan ukuran Kristus.
Alhasil, aku akhirnya terperangkap dalam jerat si pencuri.
Diriku sendiri tidak menerima kegagalan, Tapi Kristus menerima, dan meminta untuk terus bangkit dan menjadi lebih baik..
Aku memandang kegagalan sebagai ketidakmampuanku, tapi Tuhan memandang kegagalan sebagai cara agar anak-anakNya memperoleh pelajaran dan berjuang menjadi lebih baik.
1 Yohanes 3:21 berkata
Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah.
Penuduhan datang dari dunia membuat kita menjauh dari Allah.
Ya, saat hatiku menuduhku, aku kerap kali menjadi tidak berani menghadap kepadaNya, aku merasa gagal, dan tidak layak. (Tapi bukankah, sebenar apapun kita, kita tidak pernah layak? Karena dosa sudah mencemari manusia,dan kita telah kehilangan kemuliaan Allah?? Kita tidak layak, tapi kita dilayakkan.)
Selama 3 tahun hidup dalam lembah yang kelam, bangkit jatuh dan bangkit...akhirnya, tiba saat mataku tersingkapkan.
Dan aku mulai bisa melihat kebenaran...
"..Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan" -Galatia 5:1
Kita sering melupakan kebenaran ini; Kita telah dimerdekakan.
Dan banyak sekali orang Kristen terjerat dalam perangkap yang sama seperti yang aku alami 1 tahun yang lalu..
Bagaimana cara aku survive dari pergumulan itu?
Jawabanku ada pada Amsal 28:13
"Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi."Suatu hari, aku tersadar bahwa hanya kesia-siaan dan membuang waktu saat aku terus hidup berkubang pada rasa tertuduhku, pada akhirnya itu tidak membawaku kembali menjadi lebih baik ataupun kuat. Aku mengerti, bahwa Tuhan mengerti kegagalanku dan menerimaku seutuhnya kembali,tapi Ia yang Setia, juga Ia yang Adil.
Akui,dan tinggalkan.
Akui jika kita gagal, kita melakukan kesalahan, dan tinggalkan hal buruk itu dibelakang. Tinggalkan dosa itu, dan berjalan kembali kepada Allah.
Akui bahwa kita lemah,dan membutuhkan kasih karunia daripada Allah yang memampukan kita untuk terus berjuang.
Akui bahwa hanya oleh kekuatan yang diberikan oleh-Nya, yang memampukan kita untuk melakukan apa yang disenangi-Nya. (Filipi 2:13)
Jangan lupakan bahwa kemerdekaan yang diberikan, bukan agar kita dapat menyalah gunakan kemerdekaan itu, tapi berbuat baiklah dan layanilah orang lain (Read: Galatia 5:13)
Perkuat hidup kita, dengan perkuat roh kita, Dosa sangat dekat dengan keinginan daging, karena keinginan daging berbuah kepada kejahatan dan tidak takluk kepada Allah...
Perkuat roh kita dengan makanan rohani;Firman Allah (Read; Matius 4:4)
Kuncinya;
Sadarlah, bahwa hanya kesia-siaan jika terus hidup dalam ketertuduhan, bangkitlah, bukan hanya dirimu seorang yang mengalami kegagalan, kamu tidak pernah berjuang sendirian, bangkit dan percaya bahwa kamu bisa menjadi lebih baik bersama-sama dengan kasih karunia yang Allah berikan.
Because, Love conquers all
Cheer up!
Subscribe to:
Posts (Atom)