Setiap kita pasti sudah mengerti bahwa di dalam hidup kita ada masa-masanya tersendiri. Ada masa kita mengalami bahwa semuanya begitu sangat baik, ada masa dimana semuanya terlihat begitu buruk, ya, kita semua pernah mengalami masa seperti itu.
Aku dan kamu, pernah mengalami hal yang buruk, hal yang baik, hal yang sangat baik, hal yang begitu buruk, tapi itulah hidup.
Seperti yang dikatakan didalam Kitab Pengkotbah, bahwa segala sesuatu dibawah kolong langit ada masanya :)
" Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. " - Pengkotbah 3:1
Setahun yang lalu, pada tahun 2015 bulan Maret sampai dengan April aku mengalami stress berat karena tekanan yang diberikan oleh pekerjaanku. Ini adalah kali pertama dalam hidupku, aku sangat lelah saat pulang kerumah lalu tertidur sambil menangis.
Ini dia, masa yang tidak pernah aku lupakan- masa dimana hatiku menjadi tawar.
So, here's my story....
Suatu hari di minggu terakhir bulan Maret 2015 lalu, aku mendapatkan kabar yang mengejutkan. Ada deadline laporan yang harus aku kerjakan dan harus selesai paling lambat tanggal 30 April. Untuk mengerjakan laporan ini, aku betul-betul sangat buta, karena tidak ada sama sekali catatan pengalamanku dibidang ini. Dengan pribadiku yang terlalu menutup diri ini, aku akhirnya kesulitan untuk meminta bantuan kepada teman sekerjaku.
Aku mengerjakannya sendiri, terlihat bisa, namun sebenarnya aku sangat tertekan didalam batinku.
Ada moment dimana aku sangat-sangat kuatir akan deadline yang semakin mendekat, sampai-sampai aku terbawa mimpi.
Beberapa kali aku absen dari kuliahku, untuk aku pilih lembur. Pikirku, pekerjaan adalah prioritas utamaku.
Beberapa kali aku bekerja sampai larut malam di kantorku. Masalah utamanya adalah, ketika aku mencoba mengerjakan laporan dengan melihat laporan tahun lalu, ternyata semakin banyak masalah yang aku temukan. (Laporan yang aku kerjakan harus berkaitan dengan laporan sebelumnya).
Terus mencari, dan mencari solusi, hatiku semakin lelah, batinku sangat-sangat lelah, tapi aku terus berkata kepada diriku; Kamu bisa yun. Semakin aku berkata kepada diriku, bahwa aku bisa, semakin aku merasa bahwa ini bukanlah pertarunganku, aku berpikir mungkin Tuhan telah salah mempercayakan aku porsi seperti ini, kenapa harus aku?
Tapi, dalam hati yang penuh kesesakan, aku coba yakinkan diriku, mungkin aku kurang mengandalkan-Nya, dan aku berkata lagi kepada diriku; yun, andalkan Tuhan.
Aku bukan tipe orang yang akan cerita semua bebanku terhadap siapapun, tidak ada yang tahu selain Tuhan. Suatu kali, aku sangat lelah sampai aku tak tahan dan menangis sendiri, suatu kali ketika aku lelah saat pulang, aku merebahkan diri sambil menangis dan berbicara kepada Tuhan.
Saat itu aku cuman bisa berkata; Aku lelah dengan semua ini...
Sejak masa-masa sulit itulah, perlahan kehidupanku semakin down. Hubunganku dengan-Nya menjadi semakin sulit, aku mulai berpacaran, aku menurunkan value-valueku, banyak hal yang terjadi setelah itu..
Tapi terhadap segala tindakanku yang menyakiti-Nya, Ia tetap Allah yang penuh dengan kasih dan setia. (Mau nangis ngetiknya :") ) Ya, Dia tidak sekalipun meninggalkanku, seperti yang telah dijanjikan-Nya pada tanggal 30 Maret 2013 lalu, He will never let me go.
Pada awal tahun 2016, hubunganku dengan Tuhan perlahan membaik, entah apa yang terjadi....rasanya seperti....semua selumbar dimataku berguguran, I once was Lost but now am found, was blind but now I see. aku kembali kepelukan-Nya, aku memutuskan pasanganku, karena aku tahu bahwa Allah tidak menghendaki aku bersama dengan dia.
Terkadang, aku sangat menyesal kenapa aku begitu tidak mendengarkan apa perkataan-Nya, jelas-jelas Tuhan begitu mengasihiku, tapi sungguh, aku terkesima dengan cara-Nya mengasihiku.
Dia tidak sekali-kali memaksakan kehendak-Nya kepadaku, tapi Dia pribadi yang sangat mengerti akan keputusanku even itu melukai Dia sangat banyak.....
Saat aku pacaran dulu, aku tidak merasa benar-benar terhibur, selalu ada yang kurang, karena saat itu aku sedang jauh daripada-Nya, dan aku menyadari hal itu. Aku mengerti, bahwa mungkin di tahun 2015 merupakan masa-masa sulitku, tapi aku percaya bahwa segala sesuatunya memang ada masanya, aku tidak perlu merasa tertuduh, tapi aku berkeputusan untuk belajar dari semua itu. Sebab segala sesuatu mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Dia.
Karena aku tahu, Allah memelihara hidupku.....
Setelah aku mengalami kejadian tsb, aku memahami bahwa disaat masa-masa sulitku, penghiburan-Nya melegakan hatiku. Hanya Dia yang mampu, tiada yang seperti Dia, dan tidak akan pernah ada.
|
Psalms 94:19 |
Pesanku, jangan pernah menyerah dan ketahuilah bahwa Ia adalah Allah yang penuh kasih setia, Dia tidak pernah meninggalkanmu even dimasa tersulitmu sekalipun.
Bless you!