Blogger templates

Tuesday, December 27, 2016

Graduation Day (17 Desember 2016)

Terima kasih banyak untuk teman-teman sekalian yang selalu mendukung, baik didalam doa maupun kehadirannya selama ini. Buat seorang teman yang pernah membantu saat masa ospek dan menguatkan aku sehingga aku bisa menjadi diriku yang seperti sekarang ini....



Buat Papa yang tidak pernah menyerah untuk mendukung aku agar tetap kuliah disaat aku hendak menghentikan langkahku di semester awal, terima kasih banyak buat perjuangannya untuk mendukungku.
Terima kasih telah menjadi papa yang apa adanya. Terima kasih telah mengajarkanku mengenai waktu adalah sesuatu yang berharga sehingga aku dapat belajar untuk tidak menunda waktu dan selalu mengerjakan segala sesuatu dengan cepat dan tepat.

Buat Mama, terima kasih sudah mencintaiku dengan sepenuh hati mama, sejak aku dari kecil sampai sekarang. Terima kasih selalu menjadi pelindung terbaikku, mama adalah tempat dimana aku merasa aman ketika aku tau situasi tidak aman sebenarnya. Terima kasih untuk hati yang begitu hangat, senyum yang begitu bersinar yang diberikan sejak aku masih kanak-kanak. Terima kasih sudah mencoba menjadi ibu yang baik yang bisa mama lakukan.


Buat kakak-kakakku yang begitu banyak memberikan teladan ketika aku masih sekolah, kemandirian kalian mengajarkan aku untuk mau hidup mandiri dan dapat membantu orang lain yang membutuhkan, ketegaran kalian mengajarkanku untuk tetap lembut hati sekalipun hidup tidak selalu berjalan dengan baik.



Buat Yesus, Semua hal-hal diatas tidak akan pernah aku dapatkan jika Engkau tidak berkehendak menciptakanku. Terima kasih karena aku boleh mati dan hidup kembali, terima kasih karna kalau bukan karena Engkau, aku tidak akan dapat melihat sesuatu yang baik dalam hidupku. Terima kasih, karena yang dapat aku lakukan dan katakan hanyalah berterima kasih. Terima kasih, karena karakterku yang demikian, aku boleh mengenal Engkau jadi satu-satunya pribadi pertama didunia ini yang mengenal aku sangat dalam daripada siapapun. Terima kasih, tidak pernah menyerah atas hidupku, terima kasih jika Engkau terus mau menggandeng tanganku, terima kasih karena telah hadir didalam hidupku.




Answered Prayer

Isaiah 55:8

Sudah lama tidak merangkai kata-kata indah di blog ini >.<
Sebenernya sengaja banget gak post apa-apa karena lagi nunggu moment spesial lewat dan mau lihat hal apa aja yang Tuhan kerjakan dalam hidupku.

Dan semuanya udah lewat, fyi beberapa minggu ini hubungan sama Tuhan gak sebaik biasa kalau lagi baik banget tapi aku hanya bisa menerima dengan hati yang tetap tenang, bahwa memang untuk segala sesuatu ada musim, hal ini pun akan segera terlewati. (baca : My God whom I worship )

Judul post ini sudah sangat menggambarkan dengan jelas harusnya apa yang ingin aku share ke kalian semua.
THE LORD HAS BEEN GOOD TO ME. REALLEH!!
Aku bukan tipe orang yang mudah percaya bahwa setiap doa yang aku sampaikan pasti terjawab (tapi aku tau dengan jelas Dia pasti mendengarnya), karena aku tidak mudah percaya apabila hal itu tidak terjadi dulu.

Bagaimana rasanya ketika doa kita yang tidak benar-benar kita pikirkan akan terjawab, malah dijawab dengan tepat oleh Sang Pencipta? (Biar kita menjawabnya didalam hati kita masing-masing)
Ini dia kisahku,

Semester 8 di kampusku merupakan waktu yang siap untuk mahasiswi mempersiapkan dirinya untuk masa tugas akhir, yaitu skripsi. Jujur saja, aku tidak pernah tau dan tidak banyak tau apa saja yang harus aku persiapkan untuk skripsi dll. Mendengar kabar bahwa teman-temanku (beberapa) sudah melajukan langkah-langkahnya dalam mempersiapkan tugas akhir itu, membuat hatiku terkadang suka gelisah.

Aku sulit mengatasi pikiran dan rasa gelisahku apabila aku merasa aku gagal dalam mencapai target.
Ya, bagiku ini sesuatu yang baru dan sama sekali tidak pernah aku rengkuh. Aku harus belajar dengan cepat namun tepat, bukankah itu sulit?

Bulan juni awal, disampaikanlah bahwa setiap kami boleh segera mempersiapkan tugas akhir dan deadlinenya adalah bulan agustus akhir apabila kami tidak mau membayar uang kuliah semester 9.
Ini cukup membuat aku stress bila hanya memikirkannya,
Apa yang harus aku buat?
Apakah aku dapat membuatnya dengan baik?
Be still my soul, and know that He is God. (selftalk)

Tepat setelah berita itu disampaikan, aku berharap kepada Tuhan bahwa aku dapat mengerjakan tugas akhirku sebelum hari ulang tahunku (2 Agustus).
Dan aku berusaha keras habis itu, aku bergadang jika memungkinkan dan aku giat mencari data yang akan aku butuhkan untuk tugas akhirku ditengah kesibukan kerjaku pula.

Saat pertengahan juli aku memberikan tugas akhirku kepada dospem, dan menunggu hasil sampe akhir juli..
Aku pun sudah lupa akan harapanku itu (sejujurnya), dan suatu hari di tanggal 3 Agustus temanku mengabarkan bahwa tugas akhirku sudah di acc oleh dospemku <3

MY GOD :"")
Saat itu pula aku merasa berterima kasih sangat (padahal seingatku saat itu hatiku lagi galau karena suatu masalah) dan seketika hatiku terasa hidup kembali.
Itu adalah kado terbesar yang diberikanNya untukku, bukan karena aku layak menerimanya tetapi karena Allah hendak berbuat baik terhadap hidupku :")

Buatku secara pribadi, ini adalah kejadian yang amat langka, karena tidak pernah setepat waktu ini doaku terjawab, dan ini membuatku semakin terkagum sama apa yang diperbuat-Nya.

Adakah doa yang kalian sampaikan dan dijawab oleh-Nya?
Tulislah itu, dan kenanglah doa yang terjawab daripada terpuruk dengan hati yang semakin lemah karena ada doa yang tidak terjawab.
Satu doa yang terjawab mampu menguatkan hati kita, bahwa Tuhan tetap mendengar, masalahnya waktu kita dengan Tuhan bukan waktu yang sama, terkadang.
His plan is better than us. Trust Him.
God bless! and Merry Christmas Everybody :*


With love,






Tuesday, November 22, 2016

Book Review : I Kissed Dating Goodbye


Hy, guys!
Hari Sabtu kemarin aku akhirnya menyelesaikan bacaanku yang telah sekian lama aku baca >.< 
Harusnya buku ini bisa selesai dibaca dalam waktu yang tidak begitu lama :/ 
Tapi karena bukunya bahasa inggris, aku perlu konsentrasi extra saat membacanya :P

Ini diaa....
Tarararaaaaaaa!!!!

 

I Kissed Dating Goodbye ditulis oleh Joshua Haris yang adalah seorang pastor di Covenant Life Church. Dia menulis banyak buku seperti Boy Meets Girl, Dug Down Deep, dll.
Anyway, ternyata buku yang aku baca sebelumnya (Passion and Purity) disebutkan dibuku ini loh. Ternyata Joshua Haris pun membaca buku karangan Elisabeth Elliot ini :P

Oh iya, ada disebutkan pula nama Eric dan Leslie disini >.< 
Sepertinya mereka berbagian dalam pelayanan yang sama.

Untuk Detail isi buku ini, aku akan sedikit jelaskan, bahwa buku ini bukan berisi tentang hubungan dan hubungan, tapi dia banyak mencakup hal terutama yang seringkali kita lupakan, yaitu; berjalan bersama Allah dengan hidup didalam kehendak-Nya.

Buku ini membawa aku lebih dalam lagi mengenai esensi suatu hubungan, baik itu berteman, bersahabat, maupun berpacaran.
Hal-hal yang telah disinggung oleh beberapa buku rohani sebelumnya yang aku baca, menjaga hidup kita di dalam relationship (secara umum) bukan hanya berbicara tentang apa value kita, tapi apa kata Firman mengenai hubungan yang kita jalanin. Apa dasar yang kita bangun? Apa motivasi dari menjaga hubungan ?

Buku ini akan membuatmu menggali lebih dalam lagi, mengenai motivasimu, kelemahanmu, dan dibuku ini banyak memberi contoh mutlak yang membuat kita merasa bahwa aku tidak sendiri dalam melakukan kesalahan ini....namun, apakah keputusan yg harus aku lakukan? dengan cerita-cerita nyata yg disebutkan dibuku ini, akan mengguide kita untuk mempertimbangkan setiap pilihan dan langkah yang kita ambil..

Itu gambaran besarnya.

Nah, buatku sendiri secara pribadi.
So far buku ini banyak mencakup nilai-nilai yang pernah aku dapat dari buku-buku sebelumnya, seperti: lady in waiting, when God writes your love story, passion and purity, let me be a woman.
Nilai dan hal apa sajakah yang aku dapatkan dari buku ini??

  • Kebenaran tentang membagi hati selama kita pacaran sebelum-sebelumnya, dan ketika kita married akan muncul pertanyaan dari diri sendiri; How many times have I given my heart away in shor-term relationships?
  • Remind myself, seseorang harus mati ketika ia bertemu dengan kehendak Tuhan. Our Ego.
  • Membangkitkan kerinduanku terhadap harapan akan pernikahanku yang akan datang, before got married, show love in another form like self control, patience.
  • This statement so true : The Joy of Intimacy is The Reward of Commitment.
  • Self control isn't enough- apalagi saat sebenarnya Tuhan katakan 'tidak' sejak awal. (Karena kompromi adalah permulaan kejatuhan kita dalam dosa)
  • Intimacy without commitment is defrauding. Intimacy without friendship is superficial, A relationship based solely on physical attraction and romantic feelings will last only as long as the feelings last.
  • Just because lips have met doesn't mean hearts have joined. And just because two bodies are drawn to each other doesn't mean two people are right for each other. A physical relationship doesn't equal love.
  • Biasakan cek hati dan motivasi kita saat dekat dengan lawan jenis, apakah itu hanya untuk kepuasan nafsu kita atau untuk kemuliaan Allah dinyatakan?
  • Our feelings can lie to us. We shouldn't allow them to set the tone or the pace for our relationships. Instead, we need to allow God's Word and patience and selflessness to guide us.
  • Reminding me about the art of waiting.
  • The right thing at the wrong time is the wrong thing. Just because something is good doesn't mean we should pursue it right now.
  • The key to contentment is Trust.
  • Living a pure life before God requires the teamwork of your heart and your feet.
  • Reminding me, We need each other (our Cell group) to counsel us, to provide encouragement, correct our step.
  • Hustle while you wait.
In the end, pesanku adalah untuk setiap orang yang sedang membangun hubungan atau yang lagi memikirkan untuk membangun hubungan, relationship without commitment to get married with your boyfriend/girlfriend will waste your time, energy, money, its useless.
Think about it again, and again. Generasi selanjutnya akan jadi hebat atau tidak ditentukan dari pilihanmu hari ini, siapa pasangan yang kamu pilih untuk menghabiskan 40tahunmu ? Apakah dia benar-benar bisa menjadi ayah/ibu yang baik buat anak2mu? Wake up! lihat sekelilingmu, angka perceraian semakin naik tajam, karena keputusan untuk menikah terlalu dianggap enteng.
Jadikan pernikahanmu menjadi one way tripmu yang tidak akan pernah kau sesalkan.
#YOUCHOOSE


Sincere,


Friday, October 28, 2016

My God - Whom I Worship and Adore


Setiap kita pasti sudah mengerti bahwa di dalam hidup kita ada masa-masanya tersendiri. Ada masa kita mengalami bahwa semuanya begitu sangat baik, ada masa dimana semuanya terlihat begitu buruk, ya, kita semua pernah mengalami masa seperti itu.

Aku dan kamu, pernah mengalami hal yang buruk, hal yang baik, hal yang sangat baik, hal yang begitu buruk, tapi itulah hidup.
Seperti yang dikatakan didalam Kitab Pengkotbah, bahwa segala sesuatu dibawah kolong langit ada masanya :)

" Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. " - Pengkotbah 3:1

Setahun yang lalu, pada tahun 2015 bulan Maret sampai dengan April aku mengalami stress berat karena tekanan yang diberikan oleh pekerjaanku. Ini adalah kali pertama dalam hidupku, aku sangat lelah saat pulang kerumah lalu tertidur sambil menangis.
Ini dia, masa yang tidak pernah aku lupakan- masa dimana hatiku menjadi tawar.

So, here's my story....


Suatu hari di minggu terakhir bulan Maret 2015 lalu, aku mendapatkan kabar yang mengejutkan. Ada deadline laporan yang harus aku kerjakan dan harus selesai paling lambat tanggal 30 April. Untuk mengerjakan laporan ini, aku betul-betul sangat buta, karena tidak ada sama sekali catatan pengalamanku dibidang ini. Dengan pribadiku yang terlalu menutup diri ini, aku akhirnya kesulitan untuk meminta bantuan kepada teman sekerjaku. 

Aku mengerjakannya sendiri, terlihat bisa, namun sebenarnya aku sangat tertekan didalam batinku. 
Ada moment dimana aku sangat-sangat kuatir akan deadline yang semakin mendekat, sampai-sampai aku terbawa mimpi.
Beberapa kali aku absen dari kuliahku, untuk aku pilih lembur. Pikirku, pekerjaan adalah prioritas utamaku. 

Beberapa kali aku bekerja sampai larut malam di kantorku. Masalah utamanya adalah, ketika aku mencoba mengerjakan laporan dengan melihat laporan tahun lalu, ternyata semakin banyak masalah yang aku temukan. (Laporan yang aku kerjakan harus berkaitan dengan laporan sebelumnya).

Terus mencari, dan mencari solusi, hatiku semakin lelah, batinku sangat-sangat lelah, tapi aku terus berkata kepada diriku; Kamu bisa yun. Semakin aku berkata kepada diriku, bahwa aku bisa, semakin aku merasa bahwa ini bukanlah pertarunganku, aku berpikir mungkin Tuhan telah salah mempercayakan aku porsi seperti ini, kenapa harus aku? 
Tapi, dalam hati yang penuh kesesakan, aku coba yakinkan diriku, mungkin aku kurang mengandalkan-Nya, dan aku berkata lagi kepada diriku; yun, andalkan Tuhan.

Aku bukan tipe orang yang akan cerita semua bebanku terhadap siapapun, tidak ada yang tahu selain Tuhan. Suatu kali, aku sangat lelah sampai aku tak tahan dan menangis sendiri, suatu kali ketika aku lelah saat pulang, aku merebahkan diri sambil menangis dan berbicara kepada Tuhan.

Saat itu aku cuman bisa berkata; Aku lelah dengan semua ini...

Sejak masa-masa sulit itulah, perlahan kehidupanku semakin down. Hubunganku dengan-Nya menjadi semakin sulit, aku mulai berpacaran, aku menurunkan value-valueku, banyak hal yang terjadi setelah itu..

Tapi terhadap segala tindakanku yang menyakiti-Nya, Ia tetap Allah yang penuh dengan kasih dan setia. (Mau nangis ngetiknya :") ) Ya, Dia tidak sekalipun meninggalkanku, seperti yang telah dijanjikan-Nya pada tanggal 30 Maret 2013 lalu, He will never let me go. 

Pada awal tahun 2016, hubunganku dengan Tuhan perlahan membaik, entah apa yang terjadi....rasanya seperti....semua selumbar dimataku berguguran, I once was Lost but now am found, was blind but now I see. aku kembali kepelukan-Nya, aku memutuskan pasanganku, karena aku tahu bahwa Allah tidak menghendaki aku bersama dengan dia.

Terkadang, aku sangat menyesal kenapa aku begitu tidak mendengarkan apa perkataan-Nya, jelas-jelas Tuhan begitu mengasihiku, tapi sungguh, aku terkesima dengan cara-Nya mengasihiku.
Dia tidak sekali-kali memaksakan kehendak-Nya kepadaku, tapi Dia pribadi yang sangat mengerti akan keputusanku even itu melukai Dia sangat banyak.....

Saat aku pacaran dulu, aku tidak merasa benar-benar terhibur, selalu ada yang kurang, karena saat itu aku sedang jauh daripada-Nya, dan aku menyadari hal itu. Aku mengerti, bahwa mungkin di tahun 2015 merupakan masa-masa sulitku, tapi aku percaya bahwa segala sesuatunya memang ada masanya, aku tidak perlu merasa tertuduh, tapi aku berkeputusan untuk belajar dari semua itu. Sebab segala sesuatu mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Dia.

Karena aku tahu, Allah memelihara hidupku.....


Setelah aku mengalami kejadian tsb, aku memahami bahwa disaat masa-masa sulitku, penghiburan-Nya melegakan hatiku. Hanya Dia yang mampu, tiada yang seperti Dia, dan tidak akan pernah ada.

Psalms 94:19

Pesanku, jangan pernah menyerah dan ketahuilah bahwa Ia adalah Allah yang penuh kasih setia, Dia tidak pernah meninggalkanmu even dimasa tersulitmu sekalipun. 

Bless you!




Tuesday, September 27, 2016

Passion and Purity Book Review


Seperti yang pernah aku janjikan beberapa bulan yang lalu, ini dia book review dari buku yang beberapa waktu lalu aku tamatkan Hoho..
"Passion and Purity" ditulis oleh Elisabeth Elliot.
Versi English
Versi Indonesia
Tidak seperti buku Let me be a woman yang terjemahannya masih agak tidak sempurna, buku passion and purity yang versi Indonesia ini cukup mudah dipahami bahasanya. Terima kasih buat bagian penerjemah buku! Hehe

Aku suka sekali baca buku Passion and Purity ini, aku menghabiskan dalam waktu 44hari karena aku mendisiplinkan diriku untuk membaca hanya satu bab per hari, manfaatnya aku jadi bisa lebih merhema sama buku ini. Mungkin kalian bisa mencobanya :)

Terkadang terlalu banyak hal yang kita dapatkan diotak kita, membuat kita menjadi tidak dapat menyimpan dengan baik, malah jadinya mungkin cuman ingat hanya sedikit bagian (padahal banyak sekali pelajaran yang bisa kita petik) haha. Jadi aku encourage buat yang suka baca, apalagi buku tersebut banyak memberi pengetahuan dan penguatan dsbnya agar mencoba untuk membacanya per bab per hari.

Dimulai ya book reviewnya.
Passion and Purity ini adalah kisah bagaimana Elisabeth dan Jim bertemu, menantikan Tuhan, dan bagaimana mereka akhirnya bersatu didepan Altar. 
Aku suka sekali membaca buku ini, bahkan aku ikut tertawa geli di bab tertentu akibat kekonyolan Elisabeth dan Jim (ya meskipun apa yang mereka lakukan itu adalah hal yang sangat wajar).
Buku ini bukan hanya tentang perjalanan mereka, tapi bagaimana Allah menjadi Allah di dalam kehidupan mereka, di dalam pelayanan mereka, di dalam kehidupan percintaan mereka. >.<

Buku ini bisa dibaca oleh pria juga loh!

Apa saja yang aku dapatkan dari buku ini?
- Sebuah pelajaran penting mengenai arti kekudusan dan hasrat. Bagaimana memeranginya? Bukan. Bagaimana semua itu hanya sampah dan tidak lebih berharga daripada kedambaan kita terhadap-Nya. 
- Menempatkan Allah sebagai pribadi yang berdaulat atas setiap detail kehidupan kita.
- Menyingkapkan bagaimana kebobrokan manusia pada zaman ini mengenai "kemurnian", yang seharusnya dilindungi dengan menghargainya sebagai pemberian dari Tuhan namun menyepelekannya dan membuat kemurnian bukanlah suatu hal yang begitu penting.
- Ketaatan yang terlahir di dalam hati yang berserah dan berseru kepada Allah.
- Mengajar kita bagaimana mengejar kemurnian dan hidup taat terhadap apa yang Allah kehendaki dalam kehidupan kita.
- Dan buku ini membuat aku menjadi semangat untuk benar-benar sungguh-sungguh mengejar hidup kudus dihadapan Allah dimulai dari saat ini, dan buku ini membuat aku mengerti betapa indahnya dan betapa bahagianya ketika kita mengejar kekudusan karena kita rindu melihat Allah.

Jujur saja, aku sangat jatuh cinta pada pribadi Jim sekalipun dibuku ini dia melakukan kesalahan tapi aku sangat terpesona dengan apa tindakan selanjutnya yang dia lakukan, bagaimana hatinya kepada Tuhan. Bagaimana aku bisa tau? di buku ini banyak catatan surat dari Jim guys! >.<

Aku sangat encourage buat kalian untuk membaca buku ini, ini bisa membantu kita menyelamatkan kita dari dosa terhadap kemurnian, dan membantu kita semakin mengejar hidup kudus dihadapan Allah. Bukankah sesuatu yang baik untuk kita belajar dari seseorang yang sudah pernah melaluinya? hehe.
:)
(maaf aku tidak terlalu banyak memberi catatan, karena aku tidak mau spoiler...HOHO)


God Bless!



Thursday, September 8, 2016

Worship

But the time is coming-indeed it's here now-when true worshipers will worship the Father in spirit and in truth. The Father is looking for those who will worship him that way. ( John 4:23 NLT)

Beberapa bulan yang lalu, saat aku sedang menyembah Tuhan di ibadah, lagu penyembahan begitu dalam dan dalam...mungkin beberapa sudah terhanyut akan percakapannya dengan Tuhan, mungkin ada yang sedang disibukkan dengan pikirannya yang terus bermain diluar ruangan ibadah...banyak kondisi yang berbeda-mungkin. Aku terhanyut dengan lagu yang semakin menyatakan apa yang aku rasakan terhadap Allahku saat itu, lalu tiba-tiba ada perenungan yang dalam mengenai penyembahan.

Sekejap, Aku merenungkan ini; mungkin kita pernah mendengar orang-orang mengatakan "duh, lagunya gak ngangkat" atau "duh WL nya kok bukan si ini sih, padahal dia lebih enak bawanya" atau "duh, lagunya lagu lama jadi males" atau "duh, kok gue gak ngalamin hadirat Tuhan ya." atau "duh, gue gak hafal lagu ini." atau " gue maunya lagu lain padahal"

Tuhan bertanya kepadaku; Seperti apakah penyembahan itu menurutmu? Seperti apakah menyembah Tuhan itu menurutmu?

Aku saat itu hanya bisa tenggelam dengan apa yang kurenungkan, dan aku hanya dapat menjawab; yang pasti apa yang orang-orang tsb ucapkan menunjukkan mereka sudah salah arti mengenai "menyembah Tuhan".

Bagaimana menurut kalian ?

Menurutku secara pribadi, ketika kita menyembah Tuhan sebenarnya tidak ada lagi ruang mengenai kita, karena seharusnya fokus kita ya menyenangkan Tuhan dengan korban persembahan kita-yaitu hati kita, dengan menyembah di dalam roh dan kebenaran.

" Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." ( Matius 6:21)
Sejak saat itu pun aku tertegur, jika aku mengatakan bahwa aku tidak dalam keadaan baik untuk menyembah Tuhan, sebenarnya penyembahan itu kuperuntukkan kepada siapa? kenapa nafsu dan keinginanku sendirikah? atau untuk Tuhan ?

Menyembah di dalam roh, apakah perkataan-perkataan di atas menunjukkan kita sudah menyembah Tuhan di dalam roh? 
Menyembah di dalam kebenaran, apakah perkataan-perkataan tersebut mengandung kebenaran?

Mari kita refleksikan terhadap diri kita masing-masing, apakah kita sudah benar-benar hidup menyembah Tuhan di dalam roh dan kebenaran? apakah kita mengerti apa arti menyembah Tuhan?

God Bless! 

 



Saturday, July 23, 2016

Journey between Us : Specifically

Journey between Us
Beberapa minggu lalu, Tuhan memintaku untuk menulis hal ini di dalam blogku, The beginning adalah benar-benar awal aku bertobat dan menerima Yesus dengan sungguh-sungguh. Dan Tuhan minta aku menuliskannya secara spesifik. So Here the story....


Aku sudah menjadi Kristen sejak aku kecil, mengikuti keluargaku ikut ke gereja sejak aku kecil.
Ayahku bukanlah Kristen, tetapi dia meminta anak-anak dan keluarganya masuk dalam Kristen.
Aneh bin ajaib. HAHA
Aku rasa ini namanya sebuah takdir yang tidak akan pernah ditentang oleh siapapun.

Saat aku SD, aku berpindah ke gereja yang orangtuaku ajak, dan aku kesekolah minggu tidak begitu rajin, hanya saat ada event asyik dan bisa bermain. HAHA dasar anak-anak.

Saat aku kelas 5/6 aku dibaptis di sebuah gereja, yang jadi tempat dimana kakak perempuan yang ke3 ku dan mamaku dibaptis, aku ingat tanggal baptisku itu 2 Desember 2004.
Tapi saat itu, aku tidak benar-benar sudah terima Yesus dengan sungguh-sungguh. Tidak.

Digerejaku ini, aku mulai masuk dalam pelayanan perjamuan kudus, berbagian dalam persekutuan doa, mengikuti pelatihan anak muda, belajar bersaksi di ibadah umum.
But, so sad to say this.. Aku tidak benar-benar kenal siapa Dia.
Aku melakukan kesemua hal, tanpa aku memandang Dia, karena Aku tidak benar-benar mengenal Dia.

Saat SMP, aku bersahabat dengan ketiga teman yang sangat ekstrovert, jujur aku sebenarnya dari kecil sangat introvert. Akhirnya, kedua temanku ini mengajakku untuk ikut komunitas sel dari komunitasnya.
Saat itu, katanya salah seorang temanku terkena sakit batu ginjal, aku lupa apa penyakitnya, intinya dia harus cuci darah setiap minggu.. dan saat itu mereka, kami semua berdoa dan menumpangkan tangan buat dia, dan mendoakan kesembuhan buat temanku ini.

Beberapa waktu kemudian, temanku ini bercerita bahwa penyakitnya sudah sembuh. Entah, aku tidak percaya benar atau tidaknya dia sakit sebenernya hahaha.. Akhirnya aku komsel hanya ikut 4kali, karena kabarnya komsel itu bubar.

Lalu, semenjak itu, aku berjelajah ke gereja-gereja. Aku mencari tahu siapa Dia.
Aku mau mengenal Dia, jadi aku mencoba mencarinya kemana-kemana..3 Gereja  lebih telah aku datangi, tapi aku tidak menemukan siapa Dia. Aku sedih, suatu hari di moment khusus disebuah gereja, aku melihat wanita disebelahku menangis sambil menyembah Tuhan, ada bahasa aneh yang aku tidak mengerti.
Disitu aku tau, itu adalah bahasa roh
Di gerejaku, tidak ada bahasa roh, jadi aku akhirnya coba mempelajari bahasa ini.. karena sepertinya karena bahasa ini, aku mungkin lebih bisa mengenal Dia. Jadi suatu malam, aku duduk sendiri dalam kamarku, menyanyikan lagu haleluya sebanyak 12kali, aku mendengar dari seorang teman atau darimana sumbernya aku agak lupa, katanya kita akan dapat berbahasa roh dengan menyanyikan lagu haleluya sebanyak 12kali.

LOL

Ini sebenarnya agak konyol buatku, dan benar saja. Aku tidak mendapatkannya. Aku menyerah, akhirnya aku melanjutkan hidup tanpa mencoba mencari dan mengenal pribadi ini.
Kembali ke gerejaku, aku lakukan apa yang aku mau lakukan dan aku bisa lakukan.

Menginjak SMK, aku diajak salah satu sahabatku untuk ke gereja yang terkenal dengan pendeta muda yang suka membuat orang muntah. wkwk. namanya Moses.
Sejak itu, aku takut dan menghindari gereja ini, tapi aku menerima ajakan temanku sekali untuk ke gereja ini. Dan tidak ada hal yang spesial yang aku alami saat itu.

SMK akhir, tahun 2011, aku diputuskan pacarku, dan aku merasa hancur karena aku sudah sangat serius dengannya. Aku bingung kepada siapa aku harus mencurahkan hatiku yang hancur ini, pertama kalinya ketika aku patah hati, aku tidak bisa tidur semalaman dan dadaku saat itu begitu sesak (Daebak!)
Nafsu makan menghilang, tapi hebatnya, dengan hikmatku, aku tetap mempertahankan nilai pelajaranku. Pikirku, aku harus bisa profesional wkwk.

Tahun 2012 awal, aku kerumah salah seorang teman sekelasku, dia adalah salah satu pemimpin di gereja yang aku sebut ada pendeta muda itu. HAHA. Aku membantu temanku ini untuk mengerjakan tugas akuntansi saat itu, dan entah.... yang aku ingat saat itu aku tiba-tiba menangis sesegukan, aku mungkin lupa kenapa bisa seperti itu, bagaimana awalnya, tapi aku ingat betapa sakit dan hancurnya aku saat itu.

Dan entah apa yang aku katakan kepadanya, sejak itu dia mencoba membantuku untuk move on, dan kami sejak itu menjadi seorang sahabat. Aku bisa katakan ini, orang ini adalah salah seorang yang paling berarti dalam journeyku bersama Tuhan, karena dia, aku akhirnya mengenal pribadi ini.

Saat itu, di hari minggu, seperti biasa. Temanku ini mengadakan komsel dirumahnya, dan saat penyembahan, tiba-tiba ada salah satu teman dekat dari sahabatku ini menghampiriku dan berbisik ayat Yesaya 43:4
"Karena engkau berharga.." dan seketika aku mengucurkan airmataku, aku tidak pernah mengerti kenapa hanya dibisikkan kata itu, aku bisa mengucurkan airmata seperti air mancur ini. Saat itu aku cuman dapat mengatakan, You got it Lord. Tuhan menemukan kunci dari hatiku. 

Dan aku menangis tiada henti-hentinya, aku hancur tapi aku ditemukan-Nya dan dipeluk-Nya. Itu yang kurasakan saat itu..


How precious is Your unfailing love, O God! All humanity finds shelter in the shadow of Your wings.

  Sejak hari itu, aku akhirnya ke gereja sahabatku ini, tapi tidak berhenti disana, sekalipun Tuhan banyak bicara padaku saat itu, tapi....mantanku terus menghantui hidupku, dia terkadang suka tarik ulur dengan hatiku... </3 
Jadi aku sering goyah dan rasanya tidak enak jika aku masih mencoba mendekat kepada Tuhan karena hal ini. Mantanku ini, bukan seorang yang memeluk agama yang biasa, banyak orang bilang sektenya adalah sekte sesat, tapi aku rela melepas Tuhan agar aku bisa bersama dia.... Bodoh.

Tapi itu kenyataannya...
20 Agustus 2012 aku coba untuk melepas Tuhan, dan aku kembali kepada mantanku ini.
Tapi karna suatu tragedi, aku dan dia akhirnya berpisah....aku sadar, perasaanku tidak benar-benar setulus itu lagi kepadanya.. ada yang berubah..

Dan akhirnya kami berpisah dan sejak saat ini tidak pernah bertemu lagi.
Sejahat dan sekejam apa pun dia, aku bersyukur karena dia, aku banyak belajar sesuatu, aku tidak mau lagi dikontrol oleh perasaanku, dan aku lebih berpikir luas dan tidak sempit. Oh! dan aku mengenal Tuhan karena dia mematahkan hatiku. (Thanks to you!)

21 Agustus 2012 aku memutuskan untuk ikut Tuhan and never leave His side.
Until now, mungkin terkadang aku ingin melepaskan diri karena aku terlalu sering menyakiti hati-Nya, tapi entah kenapa aku sadar aku tidak pernah bisa hidup tanpa-Nya.

I love You so much Lord, aku tidak pernah mengatakan ini sejak aku putus dari mantanku ini, dan ini khusus diperuntukan untukMu.


But let the godly rejoice. Let them be glad in God's presence. Let them be filled with joy.
Jadi, inilah cerita dibalik kenapa aku merasa bahwa Dia saja cukup, aku telah mencari-Nya kemanapun, aku menantikan-Nya namun aku tidak menemukan-Nya, sampai akhirnya Dia yang menemukanku. Dan dalam kehancuranku Ia memeluk hatiku dan mengatakan aku berharga.

Bukankah Ia begitu manis? <3 


I walk by faith, and not by sight.
Tidak akan pernah mudah untuk mengasihi-Nya, tapi menantikan-Nya membuat aku disegarkan.
I love love love love Him so much.


"But those who trust in the Lord will find new strength. They soar high on wings like eagles. They will run and not grow weary. They will walk and not faint."

God bless! 

Friday, July 8, 2016

Story Telling #1


Salah satu goal settingku tahun ini, adalah menceritakan kembali Firman Tuhan melalui sebuah kisah yang simple dan dapat dimengerti kepada sesama pembaca, maksudnya, membuat sebuah cerita atau story telling mengenai firman yang telah tertulis contoh kisah Martha dan Maria tempo lalu yang aku tuliskan di sini .

Jadi cerita apa yang akan aku paparkan ulang?
>.<

Kisah ini dikutip dari Lukas 18:9-14

Di suatu hari yang begitu padat dengan penduduk yang datang untuk berdoa di Rumah Allah, banyak orang berbondong-bondong kesana. Ada dua orang yang begitu mencolok yang tiba disana, satu adalah seorang Farisi, dan satunya lagi adalah seorang pemungut cukai.

Pemungut Cukai seperti yang kita kenal adalah orang yang dikenal berdosa, karena mereka mengambil uang dan memungut denda dari orang lain terutama yang miskin. Tidak pandang bulu.

Orang farisi dari pakaiannya saja sudah terlihat siapa dia, seorang yang terpandang dan yang fasih dalam taurat.

Tapi tidak peduli siapa mereka, mereka berdua memiliki satu tujuan yang sama datang ke Rumah Allah, yaitu untuk berdoa.
Tapi sangat berbeda  doa mereka dengan penampilan yang mereka perlihatkan kepada dunia.
Surga menerima doa mereka dan menilai mereka melalui hati.
Sebab ternyata orang Farisi tersebut berdoa dengan memandang rendah pemungut cukai tsb dengan berkata dalam hatinya; aku bersyukur aku tidak seperti pendosa-pendosa ini yang dengan segala kelakuannya berbuat dosa tak henti-hentinya, berbeda dengan mereka, aku selalu melakukan hal-hal baik dan mengembalikan kembali apa yang menjadi milik-Mu. tentulah aku tidak seperti dengan pemungut cukai ini pula.

dan,
Pemungut cukai itu berdoa dalam hatinya: ampuni aku yang berdosa ini Tuhan, kasihanilah aku.
Tanpa berani menengadahkan mukanya ke langit atau pun memandang kepada surga, ia hanya memukul dirinya sendiri dan merasa bersalah akan keadaannya.

Dan Yesus berkata dalam kisah yang dipaparkan-Nya dalam perumpamaan ini;
Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang kerumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak.

" Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
Surga pun mengeksekusikan bahwa pemungut cukai ini pulang dan dibenarkan oleh Allah, karena pemungut cukai ini sadar bahwa dia adalah orang yang berdosa, sedangkan orang Farisi ini merasa bahwa dia lebih baik dari pemungut cukai ini karena ia mengukurnya dari perbuatan tidak dari hatinya sendiri.

Seberapa banyak dari kita, menilai orang lain dari perbuatan mereka tapi tidak melihat bagaimana buruknya hati kita ketika kita menilai buruk orang lain. Jangan lupa, Semua orang didunia ini, adalah ciptaan-Nya.
Apakah kita sudah lebih baik dari mereka? bukan kita yang menilai, tapi Allah.

Bertobatlah, sebab semua orang sudah jatuh dalam dosa, dan telah kehilangan kemuliaan Allah.
Namun oleh Kasih Karunia, Allah memberikan Anak-Nya sebagai ganti dosa kita dan maut yang harus kita hadapi. Simple karena kasih karunia Allah bukan hasil usaha kita.

Love!



Let Me Be a Woman


Holla!
Kemarin, aku baru menyelesaikan membaca buku ini.
Tarraaaaa!

Jadi, aku berinisiatif menuliskan apa yang aku dapat dengan maksud mensupport teman-teman wanita sekalian untuk segera membeli dan membaca buku ini, oh! para pria juga dapat memberikan ini bagi pasangannya (yang wanita ya! tulen!).

Buku ini aman dikonsumsi bagi wanita yang......
(Lol mengkonsumsi, maksudnya buku ini aman untuk dibaca kok. haha)
Buat segala kalangan, termasuk wanita yang ingin menikah, melajang, yang sedang berpacaran, yang masih single, for preparing urself.

Buku ini gak menceritakan sebagai wanita itu kita harus berpakaian feminim, No. Atau sebagai wanita kita harus berdandan dengan rambut tergerai, No.

Buku ini lebih banyak membahas, sebagai wanita kita diciptakan oleh Tuhan dengan kehendak-Nya yang sempurna tanpa ada kecelakaan pada rancangan-Nya.
Dia memiliki rencana atas penciptaan-Nya, termasuk menjadikan kita sebagai seorang wanita.
So....jangan pernah berkata bahwa dirimu seharusnya dilahirkan sebagai pria.
Karena dengan mengatakannya saja, kita sudah tidak percaya bahwa Allah mampu memberikan kita identitas yang benar.
Tidak mungkin sebuah bejana berkata kepada pembuatnya untuk mengubahnya menjadi sebuah keramik. Tuhan tau untuk apa dan rencana apa yang ada padamu saat Ia menciptakanmu!

Selain membahas bahwa kita seorang wanita, dan kita diciptakan dengan rencana yang indah oleh Pencipta kita, penulis buku ini menuliskan beberapa kunci pernikahan yang berhasil.
Dan ada beberapa  hal menarik yang dituliskannya, yang tidak pernah aku temukan selama ini.
Hal ini sebenarnya simple dan kita harusnya sudah mengetahui ini.

Hal itu adalah:
1) Sebuah pilihan memiliki batas.
Terkadang kita suka mau segala hal yang kita inginkan, padahal konsepnya itu begini: ketika kita memilih A berarti kita tidak bisa memilih B C atau D. Ketika kita memilih untuk menikah dengan James, berarti kita tidak bisa menikah dengan Andrew, Fedro, dll (LOL ) Ketika kita memilih untuk melakukan sesuatu, berarti kita tidak bisa melakukan hal lain saat itu.
2) Apapun Gender kita, kita memiliki keterbatasan.
Dalam jadi wanita atau pria, ada batasan yang Allah berikan sejak kita diciptakan. Jadilah dewasa dengan menerima hal itu, dan hargailah apa yang telah diberikan-Nya. Sulit jika wanita memaksakan untuk mengangkat berton-ton barang dibandingkan pria untuk mengangkatnya, jadilah dewasa untuk menerima bahwa kita sebagai wanita memiliki feminitas dan keterbatasan.
3) Manifestasi apa yang kita percayai.
Kehidupan kita, atau bisa disebut bagaimana kita sehari-hari memanifestasikan apa yang kita percayai, kebenaran apa yang kita miliki.
4) Bersyukur!
Bersyukurlah atas apa yang sudah Tuhan berikan dalam hidup kita, dan jangan biarkan apa yang tidak diberikan/belom diberikan merusak apa yang sudah diberikan.
5) Pendosa, Pria, Suami dan Pribadi.
Prinsip ini begitu esensi sekali, karena dia menjelaskan untuk kita ingat siapa yang kita nikahi kelak.
Bahwa dia adalah 4 hal ini. (sebaiknya yang penasaran, beli dan baca buku ini. haha. ini sangat membantu buat yang suka ribut karena hal-hal kecil dan yang rumah tangganya mungkin lagi bermasalah)
6) Seni dari Penundukan Diri.
Seorang wanita diberi penundukan diri kepada suami, oleh Allah. Bukan untuk membuat wanita menjadi kelihatan lemah atau terinjak,Tapi penundukan diri menjadi panggilan untuk kita.
7) Apa itu Seks secara alkitabiah.
Seks bukanlah hal yang sangat penting dan utama, meskipun itu penting, tapi seks harus dikendalikan.Seks tidak dapat memberi kepuasan tertinggi, tapi hanya kehendak Allah lah yang memberi kepuasan tertinggi.

Banyak lagi yang dia bahas dan sangat memberkatiku.
So, aku berharap teman-teman bisa mendapatkan buku ini dan membacanya bukan hanya sebagai pengetahuan saja, tapi boleh dipraktekkan dalam kehidupan dan perenungan terus-menerus!

Bless you!

Wednesday, July 6, 2016

Want You?



Sebenarnya hal ini sudah ku alami beberapa waktu yang lalu, tapi rasanya masih fresh untuk diceritakan.

Tahun 2014 lalu atau menjelang tahun 2015 aku mendapat banyak kritikan dari beberapa teman komunitasku, mengenai beberapa hal.
Waktu itu kondisinya aku lagi dalam tertekan karena pekerjaan dan hubungan sama Tuhan akhirnya drop banget.
Dan tadi aku baru kelar dengar kotbah pendeta J.R ini, dan bener banget pas dia bilang kalau hubungan kita sama Tuhan menentukan bagaimana hubungan kita sama sesama kita. Karena, waktu kondisi hubunganku sama Tuhan jadi memburuk, aku pun berasanya selalu sensitif sama siapa pun yang mencoba menasihatiku even mereka bilang mereka mengasihiku.

Pada waktu itu aku sampai pada puncak dimana, aku mengeluarkan statement: Jika mereka benar-benar mengasihiku, caranya gak akan menyakiti seperti ini.

Mereka tidak benar-benar mengenalku, I hate it when they act like they know me so well.
Karena aku tidak pernah benar-benar terbuka 100% pada manusia mana pun didunia ini, dan aku sulit untuk terbuka dengan orang lain. Even teman yang menurut banyak orang terlihat dekat denganku, karena aku tidak pintar mengekspresikan hatiku kepada orang lain.

That's why aku tidak suka dikomentari seakan orang tersebut mengenalku sangat, siapa pun itu.

Tapi, berbeda dengan Tuhan.
Aku selalu bisa mengekspresikan hatiku sama Dia, maka dari itu lebih mudah Tuhan yang tegur secara langsung kepadaku daripada orang lain menegurku.

Padahal, cara kerja Tuhan sekarang, akan lebih banyak memakai orang-orang sekitarku untuk memprosesku, menegur dan menasihatiku, tapi aku tidak suka kalau orang lain yang lakukan part itu.

JADI GIMANA????

Moment dimana hubunganku memburuk sama Tuhan, Tuhan berbicara melalui teman komunitasku.
But, aku tidak suka cara mereka menasihatiku dan cara-cara mereka menegurku.
Akhirnya aku tidak mendengarkan mereka. Dan Tuhan tidak kunjung-kunjung terdengar suara-Nya, karena saat itu hubunganku dengan Tuhan lagi memburuk (Aku sulit membedakan mana suara-Nya dengan suara pikiranku).
Dan aku tenggelam dan tenggelam, sampai akhirnya.....Tuhan terasa menampakkan diri-Nya lagi dengan menerobos segala batasan yang ada.

Awal 2016 Tuhan seperti sedang membenarkan paradigma-paradigmaku yang mulai tidak benar.
Sampai akhirnya aku tiba pada pengertian-pengertian ini:
Kita seringkali mudah untuk menerima saran dan kritik orang lain, ketika cara mereka menyampaikan sesuai dengan standarisasi yang kita miliki dan kita buat. Dan jika mereka membelot dari semua itu, kita menganggap mereka ini salah, jahat, kita menolak perkataan mereka.

Memang benar, kita harus hati-hati dalam penyampaian saat menegur maupun menasihati orang lain, agar pesan dan maksud kita tersampaikan dengan baik.

Tapi, ada fenomena ini.
Dimana sebenarnya justru dalam cara penyampaian yang tidak sesuai dengan pribadi kita, hati kita diproses, dan kapasitas hati kita semakin diperbesar.

Please.
Ini butuh kedewasaan utk mengerti ini.
Yesus lemah lembut, tapi ada saat dimana ketika Dia menegur murid-Nya, Ia menegur dengan keras. (Lihat Yoh 6)

Hal ini pun cukup membuat aku tertampar, bagaimana aku bisa diperbesar kapasitas hatiku dan semakin dewasa kian harinya, jika aku terus bermanja-manja dengan berharap setiap teguran yang mendatangkan kebaikan buatku sesuai dengan cara yang aku mau dengar?

Seperti ketika Yesus berkata, jika kita mengasihi orang yang mengasihi kita, apakah upah kita?
Dimana bedanya? Orang lain pun bisa melakukan demikian, itu hal yang sangat mudah, tidak butuh proses.
Tapi, orang yang dewasa mencintai proses.

Jika memang Tuhan ijinkan kita ditegur dengan cara yang lumayan keras, terima itu dengan sukacita selama itu sesuai dengan kebenaran dan mendatangkan kebaikan untuk proses hati kita.
Dan kalau Tuhan ijinkan kita ditegur dengan lemah lembut, terima dengan sukacita pula karena semuanya mendatangkan kebaikan buat kita.

Memang terkadang, nasihat atau teguran orang lain tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya yang sedang kita alami, tapi tetap, Tuhan selalu lihat hati kita.
Bagaimana kita berespon ketika rasanya apa yang org lain katakan ini tidak tepat (atau kamu merasa dia sok tau ttg kasusmu mungkin. ) ?

Karena Tuhan lihat hati, bukan pada apa yang kita perbuat aja.

"Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati." 1 Samuel 16:7b

God bless!

Friday, July 1, 2016

WHAT HAPPENS TODAY



Beberapa minggu ini, aku banyak mengalami Tuhan ajar respon hatiku dimana pun aku berada.
Banyak pula perkataan-Nya yang comfort my soul :D

" In the multitude of my thoughts within me, thy comforts delight my soul."


Kita mengerti hal ini bahwa Tuhan memberikan kita "Free will" oleh karena itu terhadap setiap hal yang diperhadapkan kepada kita memiliki nama yaitu "sebuah pilihan".
Kita punya kehendak bebas, Allah pun memilikinya.
Ternyata secara lahiriah, kehendak kita kebanyakan tidak sejalan dengan kehendak Bapa disurga.
Terlebih kita yang tidak mengenal Allah. (sorry to say this)


 Dikatakan dalam Firman Tuhan, di Isaiah 55:8
" For my thoughts are not your thoughts, neither your ways my ways." declares the LORD.
Beberapa waktu ini aku sempat salah melangkah dan terlalu terburu-buru dalam mengambil sebuah tindakan, yang akhirnya aku harus mengalami konsekuensi yang panjang dari apa yang telah ku pilih.
Berjalan tidak sesuai dengan kehendak-Nya ternyata jauh lebih menyakitkan daripada kita berjalan mengikuti kehendak-Nya.

Banyak yang berkata, Berjalan mengikuti kehendak-Nya begitu sulit dan menyakitkan, well. it's worth the fight! Menyakitkan karena kita harus matikan daging, dan sangkal diri kita. Tapi, kehendak-Nya membebaskan kita dari setiap belenggu, dibandingkan kita memilih jalan kita sendiri.

Hari ini, Tuhan berbicara banyak untuk aku mengerti hal ini.
 24 April lalu, Tuhan bicara secara jelas kepadaku mengenai Yehezkiel 36:26
Hati yang taat ternyata adalah sebuah kunci dari bagaimana kita bisa hidup melangkah sesuai kehendak dan jalan-jalan-Nya.


Dan hari ini, ada sesuatu yang baru yang dinyatakan-Nya melalui Matthew 7:15-23.
Ada sesuatu yang menarik di versi The Message nya, pada ayat ke 21-23
" Knowing the correct password—saying 'Master, Master', for instance—isn't going to get you anywhere with me. What is required is serious obedience—doing what my Father wills. I can see it now—at the Final Judgement thousands strutting up to me and saying, ' Master, we preached the Message, we bashed the demons, our God-Sponsored projects had everyone talking.' And do you know what I am going to say? 'You missed the boat. All you did was use me to make yourselves important. You don't impress me one bit. You're out of here.' "

It is required serious obedience in doing Father wills.
On this day, so much people serve God just doing not being.

Banyak orang melayani Tuhan ternyata hatinya sangat jauh kepada Tuhan, That's why gak heran kalau orang-orang tersebut yang kayaknya melakukan tanda-tanda orang percaya (mujizat2) malah ditolak sama Tuhan. Karena, jahatnya hati mereka, mereka menduga bahwa apa yang telah mereka lakukan itu adalah mereka yang melakukannya dan mencari pujian dari manusia.

Pasti, orang tersebut tidak memberi waktu untuk berdialog dengan Kristus, atau memiliki perjumpaan dengan Tuhan, karena Tuhan berkata Ia tidak mengenal mereka. (Bukankah Dia Allah, masa iya Dia tidak  mengenal kita? kan Dia yang menciptakan (?) ternyata hal ini berbicara hal yang berbeda loh)

Kenapa dikatakan tidak mengenal, karena Tuhan memiliki plan buat hidup kita.
Yunita yang berjalan sesuai dengan plan, Ia kenal Yunita yang seperti itu, terlebih lagi Yunita yang meluangkan waktu bersama-ya. Sedangkan jika aku melakukan yang sebaliknya.
Dia tidak akan dapat mengenalku.

contoh lebih simplenya : Kita membuat cetak biru mengenai rumah kita yang indah, tapi ternyata sebagian designnya banyak yang dirubah oleh arsiteknya, sehingga saat rumah impian kita sudah selesai, kita terbingung-bingung kayaknya ini bukan rumah yang aku buat deh. Ini kayaknya rumah org lain.

 Untuk melangkah sesuai dengan rencana-Nya diperlukan sebuah ketaatan secara total, dan ketaatan dihasilkan dari seberapa sering kita menundukkan diri kita kepada Kristus, bagaimana kita bisa menundukkan diri kita kepada Kristus yaitu seberapa kita sering bergaul karib dengan Kristus?

Aku mungkin masih dalam proses dan perjalanan dalam hal ini, tapi mari kita bersama-sama berjalan menuju rencana-Nya, tapi yang pertama adalah apakah kita sudah bergaul karib dengan Tuhan?
Bukan sekedar saat teduh, menyembah, tapi seberapa kita banyak buka hati kita sama Dia termasuk hal-hal yang kita coba sembunyikan selama ini, juga seberapa sering kita menyerahkan otoritas penuh kepada Tuhan untuk memimpin hidup kita?

Semangat! Bergaul Karib dengan Allah :)
With love,






Tuesday, June 28, 2016

Almighty God


14/05/2016 - today.
Aku lagi diperhadapkan sebuah situasi yang mungkin banyak memproses hati ku dan proses bagaimana aku dapat berespon benar terhadap setiap masalah.

Proses bagaimana aku mengambil beberapa keputusan yang memberi banyak pertimbangan, tapi esensi yang Tuhan berikan adalah satu; mau taat sama perintah-Nya atau tidak?

Jadi beberapa waktu yang lalu, memang ada pertimbangkan untuk melakukan perihal A, tapi Allah tidak memberi damai sejahtera untuk aku pergi melakukan perihal A.
Dalam mengikuti keinginan pribadiku, aku adalah seorang yang lihai memberi alasan terhadap perkara-perkaraku, selalu ada alasan yang dapatku berikan agar Tuhan mengiyakan keinginanku.
Tapi, Allah saat itu hanya tersenyum dan menggoyangkan jari telunjuknya tanda tak setuju. 
Bukan itu yun,

Apa yang Kuperhadapkan kepadamu adalah perihal ketaatanmu kepada apa yang Ku katakan.


Mengingat aku pernah mengalami kegagalan baru-baru ini, aku pun akhirnya  belajar dari hal tersebut, lalu memutuskan dengan mantap bahwa; ya! aku bersedia untuk taat, karena aku percaya perintah-Nya berpaut pada kekekalan, dan bukanlah hal yang sementara seperti apa yg ku pertahankan sebelumnya, even aku harus kehilangan uang untuk taat terhadap perintahNya.

Lalu, selanjutnya....
Aku diperhadapkan terhadap imanku kepada-Nya.
Rasanya mudah sekali untuk percaya bahwa Allah menyertai ketika semuanya sedang baik-baik saja.
Jadi, akhirnya aku diberikan masa-masa dimana aku kuatir akan banyak hal yang ada dalam hidupku, seperti pekerjaan, kuliah, skripsi (targetku satu bulan sudah harus kelar menulisnya), target kerohaniaan, memuridkan, memperbesar kapasitas hati buat anak-anak yang sedang ku latih.


Banyak hal ini yang membuatku kuatir dan terus memikirkannya.
Seolah, aku emg bisa mengerjakannya sendiri.
Padahal aku tidak bisa, aku bukan siapa-siapa.
Di keterbatasanku lah, sepanjang bulan mei sampai sekarang Tuhan banyak ingatkan akan hal ini:

" Yun, kamu tau kan siapa Aku? Aku tuh Allahmu, seperti yang telah kamu ucapkan setiap hari di dalam doa, ucapan syukurmu maupun penyembahan. Jika Aku Allah, menurutmu apa yang dapat Aku lakukan sebagai Allah?"

Dan setiap Ia bicara seperti itu kepadaku, aku hanya bisa mengiyakan bahwa aku tau siapa Dia.
Allahku.

Terus-dan terus..

Aku terkadang masih suka terserang rasa kuatir akan sesuatu, 
dan Ia terus mengingatkan aku; Aku Allahmu yun.

Kenapa Tuhan terus menyatakan bahwa Dia, Allahku? 
Karena jika aku sadar Dia adalah Allahku, sesungguhnya aku tidak perlu kuatir sama sekali.
Karena Dia Allah yang tau apa yang dilakukan-Nya bagiku, apa yang dirancangkan-Nya bagiku maupun untuk semua orang didunia ini tak terkecuali.

Jadi, Seminggu lalu akhirnya aku terus declare kata ini,
Aku tau siapa Allahku, dan aku tau bahwa Dia Allah yang memeliharaku.
Sampai apa yang kuperkatakan di dalam doa dan ucapan syukur menjadi iman baru bagiku.
Kekuatiranku semakin berkurang..
Sampai akhirnya tiap aku terserang rasa kuatir, aku bisa membalikkan hatiku kepada kebenaran Firman Tuhan.

Tuhan sungguh adalah Allah yang dahsyat dan Maha Kuasa.
Ia berkuasa terhadap segala ciptaan dibumi maupun diluar bumi ini, mudah bagi-Nya untuk menjaga aku dan memenuhi setiap kebutuhanku. Jadi aku tak perlu gentar, tapi boleh percaya dengan iman. Ya. Dia Allahku, My Almighty God.

Apakah kau tau siapa Allahmu?

 "Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu." Amsal 3:6

With Love!



























Monday, June 20, 2016

Remembrance




"Because you have made the Lord your refuge,
and the Most High your dwelling place" Psalm 91:9


Hari ini mungkin tidak benar-benar disambut dengan hal yang menyenangkan buatku.
Dengan disambut kenyataan bahwa promo grabcar RAMADANGC sudah expired :")
Padahal beberapa hari ini aku sangat enjoy hari-hariku dengan naik grabcar dengan tarif yang terjangkau #JadiCurcol
Lalu ketika siang hari untuk pertama kalinya ditegur atasan dengan suara agak keras.
Bukan sesuatu yang terlihat baik dimataku.

Tapi setelah aku pulang ke rumah, dan aku ber quality time ria sama Dia.
I found this...
Respon yang berbeda ketika ditegur oleh atasanku.
Dulu... Aku jika ditegur, aku akan membantah dan tidak membiarkan diriku dipojokkan.
Aku akan tertuduh, hatiku akan sangat tidak damai setelah itu.
Sekarang... Meski awalnya aku merasa bahwa aku kaget dengan cara atasanku menegurku, tapi selama dia berbicara, aku tidak membalas didalam hatiku, aku tidak memberi jawab, tidak mengeluh di dalam hati, dan setelah selesainya dia berbicara, aku sama sekali tidak merasa tidak damai.

Ada damai yang tidak dapat diukur, entahlah.
Aku merasa aku aman, ada sukacita yang sangat besar setelah aku sadar akan hal ini.
Mungkin, jika aku tidak memberi diriku bertemu dengan Dia, aku tidak pernah sadar akan hal ini.

Di dalam dosa, aku bergumul setiap kali.
Terhadap emosi, terhadap ketidak taatan, dan lain-lainnya.
Aku lelah terkadang tapi aku tidak menjadi lemah tidak berdaya.

Setiap kali aku terjatuh, aku ingat janjiku pada Dia, bahwa aku akan terus bangkit.
Karena Dia sudah bangkit berkali-kali ketika Dia jatuh memanggul kayu salib yang begitu berat bagiku, bagi kita semua tentunya :) Dan Dia bangkit ketika Dia telah mati dikayu salib, terkubur di perut bumi selama 3 hari, lalu bangkit.
I rise as You are risen.

Jadi, apa yang hari ini aku ingin tuliskan adalah kenangan dikala aku meminta sama Tuhan, dan jawaban yang diberikannya pada tanggal 30 Maret 2013 lalu.


Saat itu, sebelumnya aku pernah berdoa kepada Tuhan, bahwa aku meminta Dia, untuk tidak pernah sekalipun melepaskan tanganku, even aku yang mau melepaskan tanganku dari-Nya.
Jangan pernah lepaskan.

Dan bukan hanya perkataan dan janji kosong dari-Nya, sampai saat ini pun aku merasakan bagaimana Ia setia pada janji-janji-Nya padaku. He will never let me go.
Apakah kalian ingat bahwa Tuhan pernah berjanji padamu?

Spark His love,